Penerimaan ZIS Baitul Mal 2016 Rp 237 Milyar

Banda Aceh — Penerimaan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal kabupaten/kota se-Aceh sebesar Rp 237 Milyar. Jumlah penerimaan tersebut meningkat dibanding tahun lalu. Padah 2015 ZIS seluruh Aceh terkumpul sebesar Rp 220 Milyar.

Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa MA mengatakan dari tahun ke tahun jumlah penerimaan zakat di Baitul Mal terus meningkat, artinya kesadaran masyarakat dalam menunaikan rukun Islam keempat tersebut sudah semakin tumbuh.

“Alhamdulillah, ini patut kita syukuri peran Baitul Mal selama ini semakin nyata sehingga kepercayaan masyarakat pun semakin meningkat,” ujarnya, Senin (10/04/2017).

Menurut Armiadi, meningkatnya penerimaan zakat pada 2016 juga tidak luput dari peran sosialisasi amil Baitul Mal ke instansi-instansi vertikal, swasta, organisasi dan kepada perorangan. Ditambah lagi keterbukaan Baitul Mal dalam pengelolaan serta penyaluran zakat menambah perhatian para muzakki.

Selain itu, bertambahnya zakat pada 2016 juga karena layanan pembayaran zakat sudah bisa dilakukan melalui ATM Bank Aceh. Sehingga dengan mudah masyarakat bisa langsung transaksi tanpa harus ke kantor Baitul Mal untuk menyetor zakatnya.

“Beberapa instansi vertikal juga pelan-pelan sudah menyetor zakatnya ke Baitul Mal, seperti Lembaga Penyiaran Radio Republik Indonesia, Satker Yanma Polda Aceh dan bahkan beberapa Polres di kabupatan/kota sudah menyetor zakat ke Baitul Mal,” tandas Armiadi.

Selama ini , sumber pendapatan zakat di Baitul Mal, selain pemotongan langsung dari pegawai negeri yang sudah mencapai nisab zakat, juga banyak perorangan yang mendatangi langsung kantor Baitul Mal untuk menunaikan kewajibannya.

“Bahkan di Baitul Mal jika ada yang tidak sempat ke kantor tapi ingin zakatnya dijemput petugas, pihak Baitul Mal dengan senang hati mau menjemput zakat para muzakki, karena itu sudah menjadi tugas seorang amil,” jelasnya.

Armiadi yang masa jabatannya tinggal beberapa hari lagi berharap ke depan siapa saja yang terpilih sebagai Kepala Baitul Mal Aceh mampu terus meningkatkan pendapatkan pendapatkan zakat dan dapat mengelola lebih baik lagi.

“Semoga Baitul Mal terus menjadi rumah atau solusi dalam mengentas kemiskinan di Aceh dengan program-program yang berbentuk produktif. Itulah cara Baitul Mal memutuskan mata rantai kemiskinan.” Tutupnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads