Rektor UIN Ar-Raniry Ajak Masyarakat Aceh Peduli Kelaparan Somalia

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA mengajak masyarakat Aceh untuk peduli terhadap bencana kelaparan yang menimpa umat Islam di Somalia dan negara Afrika lainnya. Pasalnya, kata Prof Farid, sebagai umat Islam, kita adalah seperti satu tubuh sehingga penderitaan akibat bencana kelaparan disana juga harus turut kita rasakan kepedihannya.

Hal itu disampaikan Prof Farid saat menyambut kunjungan rombongan relawan kemanusiaan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh yang dipimpin Husaini di ruang kerja Rektor, Jum’at (7/4).

Sembari menjelaskan kesiapan untuk membantu secara pribadi, Prof Farid menjelaskan, semenjak pasca tsunami kita sudah sering dibantu orang lain. Banyak di antara kita yang selama ini cuma nunggu bantuan orang lain, tapi kadangkala kita lupa membantu orang lain.

“Kita kadangkala suka kali terima bantuan orang lain, kita bangga jadi bangsa yang cuma terima bantuan orang lain. Kita harus ubah pola dan mental ini, kita harus memiliki mental pemberi. Kita tidak boleh lupa bahwa kita adalah bangsa yang besar yang seharusnya memiliki mental memberi, bukan menerima saja, “ ujar Prof Farid.

Oleh sebab itu, Prof Farid berharap banyak masyarakat Aceh membantu seikhlas dan semampunya untuk mengurangi penderitaan saudara kita yang kelaparan di Somalia dan negara Afrika lainnya.

Sementara itu, Ketua ACT Aceh, Husaini yang mengatakan, kunjungannya menemui rektor UIN Ar-Raniry adalah untuk menyampaikan program kemanusiaaan yang digagas ACT, yaitu kapal kemanusiaan yang akan membawa bantuan makanan dari Indonesia ke Afrika. Kapal kemanusiaan ini, kata Husaini direncanakan akan berangkat bulan Mai nanti.

Saat ini tim relawan ACT juga sudah berada di Somalia membantu memberikan bantuan makanan. Oleh sebab itu, Husani dan tim relawannya mengajak semua pihak di Aceh untuk berpartisipasi membantu umat Islam di Somalia yang sedang menghadapi bencana kelaparan dimana sudah banyak orang meninggal dunia dan dengan jutaan lainnya yang terancam mati kelaparan.

ACT sendiri kata Husaini selama ini telah konsisten melakukan aksi kemanusiaan di Aceh sejak 12 tahun yang lalu, terakhir ACT dengan sigap membantu korban gemba Pidie Jaya. Pihaknya, kata Husaini sudah bekerjasama dengan banyak pihak untuk membantu posko kemanusiaan ini, termasuk dengan BEM UIN.

“Jadi untuk bantuan ke Afrika kita targetkan bisa terkumpul 250 ton beras. Bagi yang bisa membantu dengan uang juga sangat dianjurkan. Kapal kemanusiaan berisi bantuan dari muslim Indonesia ini nanti akan berangkat dari Makassar, dan transit di pelabuhan Malahayati Aceh sebelum bertolak ke Afrika, “ ujar Husani.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads