Harga Tongkol Turun, Aceh Deflasi -0,51 Persen

Penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada kelompok bahan makanan berdampak terhadap terjadinya deflasi di provinsi Aceh sebesar -0,51 persen pada bulan Maret 2017.

Sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain ikan tongkol dengan andil -0,2155 persen dan beras dengan andil -0,1524 persen. Hal demikian diungkapkan kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Wahyudin pada konferensi peres berita resmi statistik bulan Maret 2017 di kantor BPS Aceh, Senin (03/04).

Wahyudin mengatakan dari 259 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga pada bulan Maret 2017, sebanyak 139 barang dan jasa menunjukkan adanya penurunan harga, dan 120 barang dan jasa mengalami kenaikan harga.

Ia menyebutkan pada Maret 2017 harga berbagai komoditas di provinsi Aceh secara umum menunjukkan penurunan, hal itu ditandai dnegan turunnya Indeks Harga Konsumen  (IHK) dari 122,55 poin pada Februari 2017 menjadi 121,92 poin pada Maret 2017, atau terjadi deflasi sebesar -0,51 persen.

“Kalau di Aceh penyumbang deflasi umumnya karena turunnya harga ikan tongkol dan beras, sementara jenis barang dan jasa penyumbang inflasi adalah rokok kretek filter dan tariff listrik,”ujarnya.

Wahyudin menambahkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2017 antara lain rokok kretek filter, tariff listrik dan angkutan udara.

Menurutnya, dari 82 kota di Indonesia yang dipantau harganya pada Maret 2017, sebnayak 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota mengalami deflasi. Begitu juga dari 23 kota di sumatera, 15 diantaranya mengalami deflasi pada Maret 2017, dan hanya 8 kota yang mengalami inflasi.

Ia menjelaskan tiga kota pemantau inflasi di provinsi Aceh masing-masing kota Banda Aceh, Kota Meulaboh dan kota Lhokseumawe, masing-masing mengalami deflasi sebesar -0,15 persen, -0,06 persen dan -1,40 persen.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads