Pelaksanaan Pilkada Aceh serentak tahun 2017 berjalan dengan aman dan damai, jauh diluar dugaan pemerintah pusat yang sempat memasukkan Aceh bersama Papua sebagai daerah rawan pada Pilkada 2017.
Namun penetapan Aceh sebagai daerah rawan mampu dibantahkan oleh rakyat Aceh sendiri dengan tidak adanya keributan serta bentrokan pada Pilkada yang berlangsung 15 Februari 2017 lalu.
Hal demikian disampaikan Anggota DPR RI asal Aceh Prof. Bakhtiar Aly di Banda Aceh, Selasa (21/02)
Bakhtiar Aly menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, baik pihak penyelenggara, pihak keamanan dan rakyat Aceh yang telah menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu. Keberhasilan Pilkada Aceh menurutnya, menujukkan kematangan dari masyarakat dan pasangan calon dalam berdemokrasi serta tidak mudah terprovokasi yang berdampak pada timbulnya konflik horizontal di Aceh.
“Saya mengucapkan kepada siapapun yang terpilih pada Pilkada serentak tahun 2017, yang secara resmi akan diumumkan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP), dan juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh masyarakat Aceh yang sudah menentukan pilihannya, menentukan masa depan Aceh,”ujarnya.
Keberhasilan Aceh menyukseskan Pilkada serentak diakuinya sebagai bentuk kemenangan pemerintah Indonesia di mata dunia, apalagi Aceh menjadi sorotan sebagai daerah yang pernah mengalami konflik, namun berhasil menjalankan Pilkada secara damai yang ditujukkan dengan kematangan rakyat dalam berdemokrasi.
“Maka selamat juga kepada penyelenggara pemilihan yang ternyata telah melakukan upaya-upaya mengantisipasi, juga kepada keamanan kita yang telah melakukan tugas dengan baik,”ujarnya lagi.
Anggota Komisi I DPR RI ini mengaku sebelumnya sempat was-was dengan kondisi Aceh, mengingat calon-calon yang bertarung punya ambisi kuat untuk mengalahkan lawan politiknya masing-masing.
“Tapi kita bangga semua menujukkan sikap matang dan mereka tidak terpancing dengan provokasi,”tambahnya.
Bakhtiar mengajak semua kandidat untuk menerima apapun hasil dari Pilkada Aceh, dan bagi yang kalah ia meminta agar berjiwa besar agar citranya tidak jatuh di mata rakyat. Selain itu, sikap ksatria para kandidat mengakui kekalahan juga akan menjadi pendidikan politik bagi rakyat.
“Bagi yang kalah silahkan konsolidasi untuk maju lagi dipemilihan yang akan datang. dan rakyat akan mentertawakan apabila ada yang tidak sportif. apalagi rakyat kita sudah cerdas, semakin matang dan dewasa, tidak bisa diintimidasi, dan provokasi dan pemimpin kita mulai sadar tentang itu, dan partai politik bisa belajar disini,”pungkasnya.