Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Soedarmo berpamitan pada seluruh masyarakat Aceh dan unsur Forkopimda Aceh, karena mulai tanggal 11 Februari 2017 akan menyerahkan kembali jabatan Gubernur Aceh kepada Gubernur defenitif Zaini Abdullah yang selama ini mengambil cuti kampanye.
Soedarmo mengaku akan kembali ke Kementrian Dalam Negeri sebagai Direktur Jendral Politik dan Pemerintahan Umum. Hal demikian disampaikan Soedarmo pada rapat koordinasi Pilkada Aceh di Aula serbaguna kantor gubernur Aceh, Kamis (09/02).
Soedarmo menyebutkan, sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, Ia akan tetap memantau pelaksanaan Pilkada Aceh dan Pilkada lainnya diseluruh Indonesia, bahkan Soedarmo sudah menjadwalkan akan tetap tinggal di Aceh hingga hari H pencoblosan.
“Saya mohon Izin kembali ke Jakarta, namun kaitan dengan tugas saya, maka saya masih punya wewenang meakukan pengawasan Pilkada serentak tahun 2017 ini, tidak hanya di Aceh tapi seluruh Indonesia, tetapi saya sudah pertimbangkan dari mulai hari tenang hingga pencoblosan akan tetap tinggal di Aceh,”lanjutnya.
Soedarmo menyebutkan selama bertugas di Aceh sudah menyelesaikan sejumlah kewajibannya sebagaimana diamanahkan oleh Kementrian Dalam negeri. Soedarmo juga mengaku mulai Jumat (10/02) ini sudah mengirimkan pemantau Pilkada Aceh dari pusat dan akan ditempatkan di 23 kabupaten/kota.
Pada kesempatan itu Soedarmo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara dan pihak keamanan yang telah menyukseskan Pilkada Aceh dan kabupaten/kota hingga menjelang hari H pencoblosan.
“Kami juga akan mengirimkan tim pemantau situasi dan kondisi politik bekerjasama dengan Badan Kesbangpol Kabupaten/Kota, Tim Desk Pilkada dan unsure terkait lainnya, pada TPS yg dinilai rawan dalam penyelenggaraan pemilu,”ujarnya.
Menurutnya secara keseluruhan tahapan Pilkada Aceh berjalan aman dan lancar, bahkan keadaan ini mampu membantah apa yang disampaikan pemerintah pusat melalui Bawaslu bahwa Aceh adalah daerah rawan pada Pilkada serentak tahun 2017.
“Kami mohon keadaan ini terus dijaga, koordinasi yang baik antar seluruh penyelenggara yang terkait Pilkada terus dijaga,”ujarnya.
Sementara itu menjelang hari minggu tenang, ia meminta seluruh penyelenggara terutama jajaran KIP dan Panwaslih agar memantau semua pasangan calon supaya tidak ada kegiatan apapun selama minggu tenang pada 12-14 Februari 2017.
“Apabila minggu tenang berjalan sesuai harapan maka hari H juga akan berjalan dengan lancar dan hasil pilkada adalah pilkada yang sukses, artinya sukses pilkada jika dalam situasi dalam keadaan aman dan damai, pelaksanaannya lancer dan persentase pemilih tinggi,”lanjutnya.