Persoalan sampah menjadi salah satu masalah serius di kabupaten Aceh Besar. Sampah dengan begitu mudah ditemui disejumlah ruas jalan di kabupaten itu, bahkan sebelumnya persoalan sampah ini sempat dilaporkan kepada pihak Ombudsman oleh warga Aceh Besar.
Penyelesaian persoalan sampah tersebut menjadi salah satu program 100 hari pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Besar periode 2017-2022, Saifuddin Yahya-Juanda Jamal jika terpilih pada pilkada 15 Februari 2017 nanti.
Hal itu diungkapkan Juanda Jamal pada silaturahmi dengan wartawan di markaz sekber wartawan Aceh, Rabu (08/02).
Juanda mengatakan persoalan sampah akan diselesaikan mulai dengan memperbaiki kebijakan di pemerintahan, karena diakuinya upaya-upaya yang sudah disiapkan sudah baik, namun belum berjalan dengan baik, seperti pemanfaatan TPA regional di Blang Bintang yang hingga kini belum termanfaatkan secara maksimal.
Namun demikian kata Juanda, persoalan sampah juga harus menjadi kesadaran dari masyarakat itu sendiri dan butuh sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan oleh masyarakat itu sendiri.
“Upaya untuk menjawab sudah bagus seperti adanya TPA Blang Bintang, Cuma alurnya belum jalan, baik dari Banda Aceh maupun Aceh Besar, ini harus ada kerja sama, dan yang paling penting adalah kesadaran dari masyarakat, dan juga penting peran dari mimbar-mimbar untuk menyadarkan masyarakat kita, pesan ini harus diteruskan,”ujarnya.
Juanda menambahkan program 100 hari lainnya adalah pelayanan pasar-pasar di Aceh Besar harus lebih baik sehingga sebagian masyarakat Banda Aceh bisa berbelanja ke kabupaten Aceh Besar.
“Kita ingin sistem pasar di Aceh Besar memberikan pelayanan yang memuaskan masyarakat, kalau layanan di pasar bagus saya yakin warga kota Banda Aceh pun pasti mau belanja ke Aceh Besar,”ujarnya.
Selanjutnya kata Juanda pengerukan kuala yang dangkal serta pembersihan sampah tsunami disejumlah lokasi seperti di kawasan Leupung yang menyebabkan terkendalanya masyarakat mencari ikan.
Pada kesempatan itu Juanda juga menjelaskan panjang lebar kebijakan pihaknya dibidang pembangunan yang berbasis kawasan di daerah tersebut, yang diklasifikasikan tergantung dengan potensi yang dimiliki.
Juanda mengakui akan memperkuat kerjasama dengan Kota Banda Aceh dan Kota Sabang yang selama ini dikenal dengan program Basajan (Banda Aceh Sabang Jantho) yang tidak berjalan dengan baik.
“Pembangunan Aceh Besar harus terintegrasikan dengan Banda Aceh dan Sabang terutama dalam hal pariwisata, ini hal yang menarik, selama ini ada Basajan, tetapi ruh Basajan lemah sekali, tapi bagaimana kawasan ini menjadi kawasan Kutaraja yang menjadi titik pertumbuhan ekonomi kedepan,”ujarnya.