Hujan yang terus mengguyur Aceh sejak sepekan terakhir, mengakibatkan banjir hampir merata di seluruh wilayah daerah Serambi Mekah ini, mulai dari pantai timur hingga pantai barat-selatan Aceh (Basela).
Ribuan rumah penduduk, areal persawahan, bahkan jalan raya dilaporkan kini tergenang banjir. Sejumlah daerah yang terkena banjir mulai dari Aceh Timur, Aceh Utara, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Subulussalam, Aceh Selatan hingga ke Aceh Singkil.
Sedangkan untuk wilayah tengah-tenggara Aceh dilaporkan mengalami tanah longsor akibat hujan deras yang masih mengguyur hingga saat ini. Daerah yang dilanda tanah longsor seperti lintasan Takengon, Aceh Tengah-Blangkejeren, Gayo Lues. Begitu juga sejumlah ruas jalan lintasan Blangkejeren-Kutacane, Aceh Tenggara.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Giofisika (BMKG) Sabang, dalam rilisnya menyatakan, sebanyak 18 kabupaten/kota di Aceh berpotensi diguyur hujan. Ke-18 daerah tersebut memiliki memiliki intensitas curah hujan sedang hingga lebat dan berpotensi meluas ke beberapa daerah lainnya.
Sistem peringatan awal atau early warning system (EWS-Aceh) mengumumkan, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan kembali mengguyur wilayah paling ujung barat Sumatera ini, meliputi Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, dan Pidie Jaya.
Kemudian mengguyur wilayah Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Utara, Langsa, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya dan sekitarnya.
Berlanjut
Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh, dalam beberapa hari terakhir juga terus diguyur hujan dan diprediksi akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Hal itu menjadi perhatian serius Plt Walikota Banda Aceh, Ir Hasanuddin Ishak. Walikota mengimbau warga Banda Aceh untuk lebih waspada terhadap ancaman bencana yang mungkin saja terjadi setiap saat, seperti banjir.
“Sesuai prediksi dari BMKG dan laporan dari BPBD, Kota Banda Aceh dan sekitarnya akan dilanda hujan berkepanjangan dengan curah yang lumayan tinggi. Saya minta seluruh warga kota ini lebih waspada terhadap ancaman banjir,” ujar Hasanuddin Ishak kepada Analisa, Jumat (6/1/).
Plt Walikota meminta warga kota dapat menjaga kesehatan karena cuaca yang sedikit ekstrem dan lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, seperti selalu aktif membersihkan got dan riol di lingkungan masing-masing. “Jangan membuang sampah sembarangan, karena akan berdampak pada terganggunya sistem drainase kota yang kemudian dapat menyebabkan banjir,” tambah Hasanuddin.
Khusus warga yang berdomisili di seputar bantaran sungai, diharapkan lebih peka melihat kondisi dan selalu waspada, karena dengan curah hujan yang tinggi dikhawatirkan akan berdampak pada meluapnya debit air sungai.
Bagi warga yang berprofesi sebagai nelayan, diminta dapat melihat tanda-tanda alam. Kalau kondisi cuaca tidak bersahabat, lebih baik tidak memaksakan diri untuk melaut, karena berisiko tinggi bagi keselamatan jiwa.
“SKPD terkait dan para camat, saya meminta terus memberikan laporan menyangkut kondisi wilayah kerja masing-masing agar dapat diambil tindakan cepat bila sewaktu-waktu terjadi bencana,” tandasnya.
Semakin Parah
Banjir Singkil semakin parah, Jumat (6/1). Hampir seluruh daratan di ibukota kabupaten ini terendam banjir.
Sementara hujan deras terus mendera wilayah ini. Diperkirakan di beberapa wilayah yang menjadi hulu Sungai Singkil masih mengalami curah hujan tinggi, sehingga banjir diperkirakan masih akan meninggi.
Di kawasan Kampung Ujung Bawang, hingga pukul 18.00 WIB sudah terendam hingga ruas jalan provinsi dengan ketinggian hingga paha orang dewasa. Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melewati jalan tersebut.
Sepeda motor yang mau melewati jalan yang terendam, terpaksa memakai jasa becak dengan ongkos Rp30 ribu.
Ribuan anak sekolah hari ini tidak bisa melaksanakan aktivitas belajar mengajar karena sekolah terendam banjir. Sekolah yang terendam di antaranya MIN Singkil, MTsN Singkil, SDN Sukamakmur, SDN Ujung Bawang.
Kepala MIN Singkil, Nilawati kepada Analisa menyebutkan walaupun tidak ada perintah libur namun dengan kondisi sekolah tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar. Dia berharap banjir segera surut sehingga bisa dilaksanakan proses belajar mengajar.Analisa