Unsyiah Inisiasi Qanun Pendidikan Kebencanaan

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh akan fokus pada enam program prioritas  dalam masa transisi, proses rehabilitasi dan rekonstruksi, hingga pemulihan jangka panjang, Pidie Jaya Pasca Gempa.

Hal Demikian disampaikan Rektor Unsyiah Samsul Rizal pada kegiatan Konferensi Pers peran Unsyiah dalam penanganan gempa Pidie Jaya, di Biro Rektor Unsyiah, Kamis (29/12).

Samsul merincikan keenam Program prioritas itu masing-masing, pertama, Pendampingan proses pembangunan fisik bangunan dan infrastruktur di tiga kabupaten terdampak, kedua, Membantu pemulihan layanan di bidang kesehatan, melalui pembangunan  rumah sakit kontainer, ketiga, Melakukan pemetaan patahan aktif di Aceh, keempat, Membantu pemulihan bidang pendidikan, kelima, Mendirikan Rumoh Pembelajaran Gempa dan keenam, Penyusunan naskah akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan di Aceh.

Unsyiah kata Samsul siap untuk terus membantu Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pidie Jaya, hal itu ditunjukkan dengan terjun langsung ke Pidie Jaya sejak hari pertama gempa.

“Dari hari pertama Unsyiah sudah dilapangan, membantu kontruksi, kesehatan dan kemanusiaan. Kemudian kita juga kirim tom teknik sipil dan geologi untuk merekomendasikan bangunan yang layak dan tidak layak,”ujarnya.

Pada kesempatan itu Samsul memaparkan penyebab banyaknya bangunan yang rusak saat gempa di Pidie Jaya. Menurutnya, bangunan Masjid dan sekolah di Pidie Jaya banyak yang roboh disebabkan oleh kesalahan kontruksinya.

“Untuk gedung yang bukan milik pemerintah nyaris tidak ada yang mengawasi saat pembangunannya, beda dengan gedung pemerintah, makanya kta lihat kantor bupati dan komplek itu tidak mengalami kerusakan,”ujarnya.

Sementara itu terkait dengan qanun Pendidikan kebencanaan di Aceh, Samsul mengatakan, perlu adanya sebuah Qanun yang mengatur dan mengamanahkan pendidikan kebencanaan masuk ke dalam kurikulum pendidikan formal dan nonformal. oleh karena itu kata Samsul, Unsyiah akan menginisiasi penyusunan naskah akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan dan mengawal proses legislasinya

“Unsyiah sendiri mulai semester ini sudah mulai belajar disaster, ada sekitar 34 ribu mahasiswa unsyiah yang diwajibkan belajar disaster, sehingga kedepan alumni mahasiswa unsyiah peduli terhadap risiko bencana ini,”tambahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads