Pelaksana tugas gubernur Aceh Soedarmo meminta Kapolda Aceh beserta jajarannya, serta dukungan dari Panglima Kodam Iskandar Muda untuk menindak tegas pelaku keributan dalam Pilkada Aceh tahun 2017.
Oleh sebab itu Soedarmo meminta pasangan calon untuk mengendalikan timsesnya masing-masing dilapangan agar tidak berbuat diluar kewenangan pasangan calon masing-masing.
Hal demikian disampaikan oleh Soedarmo disela-sela menghadiri peringatan 12 tahun tsunami Aceh di masjid Baiturrahim Ule Lhue Banda Aceh, Senin (26/12).
Soedarmo meminta polisi untuk menangkap dan menahan para pelaku perusak alat peraga kampanye pasangan lain.
Hal itu kata Soedarmo sebagai bentuk komitmen pihaknya untuk mewujudkan Pilkada Aceh yang aman dan damai, sehingga Pilkada bisa berjalan sesuai tujuan.
“Jadi jangan dikotori oleh oknum-oknum ini. Maka saya minta tangkap dan tahan mereka,”ujarnya.
Ia mengajak seluruh kandidat dan timses untuk berkompetisi dengan baik dan sportif tanpa harus merusak alat peraga kampanye pasangan calon lain.
Pada kesempatan itu ia mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk melihat perbedaan sebagai sebuah sunnatullah. Soedarmo mengajak masyarakat Aceh agar terus memperkuat persaudaraan demi mendorong suksesnya pembangunan di provinsi Aceh. “Dengan bersatu, kita pasti lebih kuat dan siap menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai cita-cita bersama,”ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, keributan antar pendukung calon kembali terjadi di Aceh Utara. Sebelumnya kericuhan antar pendukung juga sempat terjadi di Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Jaya.