BNN akan Sulap Ladang Ganja Aceh Jadi Agrowisata dan Agrobisnis

Badan Narkotika Nasional (BNN) akan mengadopsi keberhasilan yang dilakukan Office On Narcotics Control Bureau (ONCB) atau Badan Pengawas Narkotika Kerajaan Thailand dalam memanfaatkan alih fungsi lahan Opium yang dijadikan agrowisata dan agrobisnis.

Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan kesuksesan ONCB tersebut menginspirasi BNN untuk menerapkan hal serupa di Indonesia. Menurut Buwas, alih fungsi lahan ganja ini akan dilakukan di daerah yang memiliki potensi penanaman pohon ganja terbesar, termasuk di wilayah Aceh.

“Aceh kan termasuk produksi ganja terbesar dan ini kan meracuni masyarakat kita semua. Nanti, kami akan alih fungsi agar masyarakat menjadi tempat agrowisata dan agrobisnis ini juga sebagai komuditas negara,” ujar Buwas di Kantornya, Jl MT Haryono, Cawang, Jaktim, Kamis (8/12/2016).

Buwas menyebut segenap pihak akan berperan aktif dalam melakukan alih fungsi lahan mulai dari lapisan masyarakat hingga pemerintah dalam mencegah peredaran narkoba di Indonesia. Dia mengungkapkan alih fungsi lahan ganja yang ada di Indonesia saat ini sudah mulai berjalan. Buwas optimistis dalam 10 tahun ke depan sejumlah lahan ganja yang ada di Indonesia akan berkurang bahkan berubah menjadi lokasi agrowisata dan agrobisnis.

“ONCB mengambil alih fungsi lahan Opium di Thailand sekitar 30 tahun, dan saat ini berubah menjadi agrowisata dan agrobisnis. Kami juga optimis jika semua berperan aktif membantu 10 tahun, Aceh sudah tidak ada ladang ganja dan berubah juga menjadi tanaman komuditas pengahasilan negara,” kata Buwas.

Sebagaimana diketahui, Thailand telah berhasil dalam melakukan alih fungsi lahan Opium menjadi tempat agrowisata dan agrobisnis melalui salah satu program pemerintahannya yakni Doi Tung Project. Keberhasilan itu menginsiparasi BNN untuk menerapkan di Indonesia.

Detik

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads