Pemerintah kota Banda Aceh diminta mencarikan solusi bagi masyarakat kota Banda Aceh terkait dengan rencana pemindahan jaringan pipa PDAM Tirta Daroy dilokasi pengerjaan proyek fly over simpang surabaya.
Pasalnya pemindahan pipa itu diperkirakan akan berdampak pada terhentinya pasokan air bersih kepada puluhan ribu masyarakat kota Banda Aceh selama beberapa hari.
Pihak Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) diminta agar melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sehingga masyarakat juga bisa mempersiapkan diri sebelum pengerjaan itu dilakukan.
“Jadi dengan adanya sosialisasi dari hari apa kehari apa atau tanggal berapa ke tanggal berapa pemutusan jaringan, masyarakat bisa menampung sejumlah air terlebih dahulu, dan bisa berhemat semasa pekerjaan pergantian pipa dilakukan,”ujar Sekretaris Komisi A DPRK Banda Aceh Zulfikar Abdullah, Selasa (01/11).
Zulfikar juga menyarankan agar pihak PDAM mengoperasikan mobil-mobil tangki air yang dimilikinya untuk secara aktif masuk ke gampong-gampong memasok air bersih. Pihaknya sangat berharap agar Pemko memperkecil efek yang ditimbulkan dari pembongkaran pipa tersebut.
“Jadi ketika Pemko meminta pengertian dari masyarakat akibat dari pengerjaan ini, maka Pemko juga harus mengerti dengan kondisi yang dibutuhkan oleh masyarakat, memang dampak tidak bisa dihindari, tapi bisa diminimalisir,”ujarnya lagi.
Pada kesempatan itu Zulfikar juga mengaku mendukung penuh agar pekerjaan pemindahan pipa tersebut secepatnya diselesaikan, sehingga segala dampak dari pengerjaan fly over juga cepat teratasi.
“Karena sebelumnya diberitakan bahwa PDAM dan juga PLN menjadi salah satu sumber penghambat pengerjaan proyek fly over, maka kita harapkan ini bisa segera diatasi penghambatnya itu,”pungkasnya.