Tim BKSDA Aceh Gagalkan Perburuan Harimau

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Forum Konservasi Leuser menggagalkan perburuan seekor harimau sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang sudah  terjerat di kawasan Hutan Samarkilang, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Kepala BKSDA Aceh, Genman S Hasibuan di Banda Aceh, Senin  mengatakan, penggagalan tersebut dilakukan Jumat (21/10), setelah adanya informasi terkait adanya seekor harimau yang terjerat di hutan.

Berdasarkan laporan tersebut, kata dia, ditindaklanjuti dengan mengirimkan tim rescue yang terdiri Forum Konservasi Leuser, Dinas Kehutanan Aceh, dan BKSDA Aceh, serta dokter hewan dari Pusat Studi Satwa Liar Unsyiah untuk memastikan harimau itu selamat dari perburuan atau tidak.

Sambil menunggu kedatangan tim rescue, tim patroli terus mengawasi lokasi di sekitar harimau yang terjerat agar tidak ditangkap pemburunya. Diperlukan perjalanan selama sehari dari perkampungan terdekat untuk mencapai lokasi, kata Genman S Hasibuan.

Sebelum tim rescue tiba di lokasi, diperoleh kabar dari tim patroli bahwa harimau yang terjerat berhasil melepaskan diri. Ketika diperiksa, di jerat ditemukan bulu harimau.

“Kami memastikan satwa tersebut tidak berhasil dipanen oleh pelaku perburuan. Di jerat yang tertinggal ditemukan sisa-sisa bulu harimua yang menempel,” ungkap Genman S Hasibuan.

Menurut Genman, harimau itu diduga sengaja dijerat oleh pemburu yang memasang perangkap harimau di kawasan hutan lindung Samarkilang, Bener Meriah.

Dengan kondisi hutan sekunder dataran rendah yang cukup baik, di lokasi ini masih ditemukan populasi harimau dan mangsanya. Tapi, ancaman yang tinggi dari kegiatan perburuan menyebabkan populasi tersebut turun drastis dalam beberapa tahun terakhir.

“Patroli dilakukan oleh Dinas Kehutanan Aceh, BKSDA Aceh bersama FKL mulai menunjukkan hasil. Walaupun belum sepenuhnya menekan perburuan, tim patroli berhasil merusak sembilan perangkap harimau dalam sebulan terakhir ini,” kata Genman.

Direktur Forum Konservasi Leuser Dedyansyah mengatakan kawasan hutan di Samarkilang, Bener Meriah menjadi target operasi tim yang dibentuk sejak dua tahun belakangan ini.

“Saat ini sudah terbentuk satu tim untuk melindungi wilayah tersebut. Kami berencana menambah tim di wilayah ini agar memperkuat pengamanan wilayah tersebut,” kata Dedyansyah

ANTARA

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads