Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir berjanji akan memperjuangkan peningkatan nilai biaya pendidikan Bidikmisi.
“Kami akan memperjuangkan agar biaya pendidikan Bidikmisi ini ditingkatkan jumlahnya,” kata Menristekdikti Mohammad Nasir di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Menristekdikti Mohammad Nasir dalam pertemuannya dengan mahasiswa penerima Bidikmisi Wilayah Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh.
Menristekdikti mengatakan, selama ini penerima biaya pendidikan Bidikmisi menerima Rp600 ribu per bulan. Jumlah ini akan diupayakan ditingkatkan dari nilai sebelumnya.
“Untuk meningkatkan jumlah nilai biaya pendidikan Bidikmisi ini bukanlah pekerjaan mudah, membutuhkan anggaran besar. Untuk menaikkan Rp100 ribu saja butuh anggaran setengah triliun,” ucap Menristekdikti.
Mohammad Nasir mengatakan, program biaya pendidikan Bidikmisi merupakan upaya pemerintah dalam mengentaskan masalah pendidikan di Indonesia, khususnya mahasiswa.
“Program biaya pendidikan Bidikmisi ditujukan kepada anak-anak Indonesia yang secara akademik nilainya baik, punya potensi akademik yang baik, tetapi secara ekonomi kurang beruntung,” tuturnya.
Mohammad Nasir mengatakan, pemerintah terus berusaha menyelesaikan permasalahan pendidikan dengan memberi beasiswa dan bantuan pendidikan. Karena itu, dengan Bidikmisi ini diharapkan dapat mengubah kehidupan serta membangun daerah dan Indonesia pada umumnya.
“Semua anak-anak berpotensi di mata pemerintah. Mereka sejajar dan berhak mendapatkan pendidikan. Dengan program Bidikmisi ini, kami berharap penerimanya mendapat pendidikan yang baik,” ujar Mohammad Nasir.
Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan, jumlah penerima biaya pendidikan Bidikmisi mencapai 5.000 mahasiswa. Namun, jumlah penerima aktif kini sebanyak 3.190 mahasiswa. Dan selebihnya sudah lulus kuliah.
“Secara nasional, Unsyiah telah melebihi kuota 20 persen pemberian Bidikmisi kepada mahasiswa. Dan pada tahun 2017, kami mengajukan 1.500 mahasiswa penerima Bidikmisi,” ungkap Prof Samsul Rizal.
ANTARA