Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Sungkari menyebutkan industri kreatif masih dipandang sebagai kerajinan yang dikerjakan paruh waktu.
Badan Ekonomi Kreatif berharap agar kedepan industri kreatif dikerjakan penuh waktu, sehingga tidak hanya sekedar untuk menghidupan rumah tangganya semata, melainkan juga untuk menghidupi orang lain.
Hal demikian disampaikan Hari Sungkari disela-sela Launching Digital Inovation Lounge (DILo), di Banda Aceh, Selasa (04/10).
Hari Sungkari mengatakan produk dari industri kreatif juga harus dikemas secara baik sehingga bisa dijual ketempat lain. Namun dengan desain yang menarik, ia mengingatkan setiap daerah tanpa melupakan kearifan lokanya masing-masing.
”Seluruh Indonesia sama, industri kreatif masih berbentuk kerajinan, mereka mengerjakannya paruh waktu, kita mengajak mereka bekerja full time,”ujarnya.
Hari menyebutkan terkait kehadiran DILo di Banda Aceh, pihaknya siap mendatangkan mentor-mentor dan membiayai workshop yang dilaksanakan. Pihaknya juga akan membantu akses permodalan.
Ia berharap kehadiran DILo di Banda Aceh tersebut tidak sekedar melahirkan pengrajin,melainkan pengusaha-pengusaha yang membuka lapangan kerja serta menaikkan kesejahtraan masyarakat.
Sementara itu Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal berharap kehadiran DILo tersebut akan banyak melahirkan industri kreatif serta menghasilkan inovasi dan aplikasi-aplikasi yang bisa dijual kembali.