Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal resmi melaunching Digital Innovation Lounge (DILo) Banda Aceh di bekas gedung IT Center Banda Aceh. DILo ke 17 itu menjadi yang terbesar di Indonesia saat ini.
Walikota menyebutkan pelaksanaan syariat Islam di Kota Banda Aceh terbukti sama sekali tidak mengambat kemajuan dan perkembangan kota. Hal itu terlihat dari perkembangan Informasi dan teknologi di kota Banda Aceh yang cukup pesat akhir-akhir ini, bahkan kota Banda Aceh tercatat sebagai kota dengan pengguna internet tertinggi di Indonesia.
Illiza berharap dengan kehadiran DILo tersebut bisa menghasilkan inovasi-inovasi baru serta meningatkan kreatifitas dari komunitas-komunitas kaum muda di kota Banda Aceh.
Ia berharap komonitas-komunitas di Banda Aceh bisa berkalaborasi dengan Pemko Banda Aceh untuk melahirkan inovasi yang dibutuhkan pemerintah, sehingga dengan sendirinya komunitas akan terlibat aktif dalam membangun Banda Aceh menjadi model kota Madani.
“Tentu dengan demikian akan membuat kehidupan mereka lebih sejahtera. Meskipun kita menjalankan syariat Islam tapi kita bisa berdakwah keseluruh dunia melalui DILo ini,”ujarnya.
Illiza berharap kehadiran DILo ini bisa menyatukan seluruh komunitas di Banda Aceh yang selama ini masih berjalan sendiri-sendiri.
Pada kesempatan itu Walikota menyebutkan sejumlah industri kreatif yang bisa dikembangkan di tempat tersebut seperti menghasilkan aplikasi dan game yang bisa dijual.
Ditempat yang sama Direktur Digital dan Strategic Portofolio Telkom, Indra Utoyo menyebutkan, Digital Innovation Lounge (DILo) Banda Aceh merupakan DILo ke 17 yang diresmikan dan menjadi DILo terbesar di Indonesia.
Ia menyebutkan banyak potensi generasi muda di Aceh yang butuh perhatian besar dari Pemerintah untuk difasilitasi. Ia berharap tempat itu bisa bermanfaat bagi komunitas untuk belajar, bekarya dan menghasilkan inovasi yang akan memberikan dampak bagi kota Banda Aceh dan Aceh secara keseluruhan.
“Nanti disini ada workshop dan ada mentor-mentornya juga, sehingga teman-teman punya bekal sehingga bisa menghasilkan inovasi-inovasi, jadi disini disiapkan SDM nya terlebih dahulu,”ujarnya.
Sementara itu Deputi infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, Hari Sungkari menyebutkan tujuan kehadiran DILo tersebut untuk membangun dan menghasilkan pengusaha-pengusaha baru digital ekonomi kreatif.
Ia menyebutkan banyak hal bisa dihasilkan di DILo tersebut. Namun yang lebih penting adalah lahirnya pengusaha-pengusaha untuk menaikkan kesejahtraan masyarakat.
”Di Aceh dengan DILo ini kita siap mendatangkan mentor dan membiayai workshopnya sepanjang tahun, jadi pemerintah tidak memberikan modal melainkan akses,”ujarnya.