Bakal calon gubernur (cagub) Aceh Abdullah Puteh berjanji jika terpilih sebagai Gubernur Aceh akan mengentaskan kemiskinan di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
“Jika terpilih sebagai Gubernur Aceh pada Pilkada 2017 mendatang, kami akan memfokuskan pengentasan kemiskinan,” kata Abdullah Puteh di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan tersebut dikemukakan Abdullah Puteh usai mendaftar ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Abdullah Puteh mendaftar didampingi mantan Sekretaris Daerah Aceh Thantawi Ishak dan mantan Ketua DPR Aceh Muhammad Yus.
Abdullah Puteh merupakan Gubernur Aceh periode 2000-2005. Abdullah Puteh mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh periode 2017-2022 lewat jalur independen atau perseorangan.
Mantan Gubernur Aceh ini mencalonkan diri berpasangan dengan Sayed Mustafa sebagai bakal calon Wakil Gubernur Aceh. Sayed Mustafa merupakan mantan anggota DPR RI.
Abdullah Puteh mengatakan, kemiskinan merupakan musuh utama masyarakat Aceh. Kemiskinan selalu menghantui masyarakat Aceh. Padahal, Aceh kaya akan sumber daya alam.
Selain itu, kata Abdullah Puteh, program pengentasan kemiskinan pernah dilakukannya saat menjabat Gubernur Aceh beberapa belas tahun silam. Dan dirinya bertekad melanjutkan program pengentasan kemiskinan yang pernah dijalannya.
“Jika saya dipercaya masyarakat Aceh sebagai Gubernur, saya akan menjadi panglima perang melawan kemiskinan yang merupakan musuh utama masyarakat Aceh,” kata Abdullah Puteh.
Menjawab pasangannya bakal calon Wakil Gubernur Aceh dari kawasan pantai barat selatan Aceh, Abdullah Puteh menegaskan bahwa dirinya memilih Sayed Mustafa karena peduli dengan pembangunan kawasan barat selatan Aceh.
“Kami memilih Sayed Mustafa dari kawasan barat selatan, karena kami peduli terhadap masyarakat dan wilayah tersebut. Kendati begitu, kami juga akan memfokuskan pembangunan seluruh Aceh,” kata dia.
Terkait syarat dukungan pencalonan yang masih harus diperbaiki, Abdullah Puteh menegaskan, timnya sudah bekerja memenuhi syarat dukungan perbaikan lebih dari 158 ribu.
“Semua sudah kami siapkan. Kini tinggal menunggu waktu penyerahan perbaikan syarat dukungan pada akhir September mendatang,” kata Abdullah Puteh.
Selain itu, Abdullah Puteh mengharapkan pelaksanaan pilkada Gubernur Aceh berlangsung adil. Dan penyelenggara tidak pilih kasih terharap pasangan calon.
“Proses demokrasi ini harus adil. Dan anggap semua pasangan calon sama, tidak memilih dan memilah pasangan calon tertentu. Kami juga berharap pilkada berjalan tanpa paksaan. Beri kesempatan kepada rakyat memilih pemimpin sesuai hati nurani,” kata Abdullah Puteh. ANT