Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, ada tiga provinsi di Indonesia yang berpeluang untuk mengembangkan wisata halal, yaitu Aceh, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat.
Hal demikian diungkapkan Arief Yahya pada rapat koordinasi kebudayaan dan pariwisata Aceh, di Banda Aceh, Senin (19/09).
Namun demikian Arief mengingatkan, peluang besar tersebut jangan justru melemahkan dan melalaikan pelaku indsutri wisata di Aceh, karena dalam persaingan itu nantinya, wisman akan mencari yang pelayanannnya paling bagus.
“Peluang Aceh sangat tinggi untuk wisata halal ini karena terus terang ada tiga daerah di Indonesia yang peluangnya sangat tinggi untuk pengembangan wisata halal yaitu Aceh, Sumbar dan NTB,”lanjutnya.
Arief mengingatkan, meskipun Indonesia, khususnya Aceh menyoritas penduduk Muslim, persoalan sertifikasi halal tidak boleh diabaikan. Ia mencontohkan meskipun Indonesia manyoritas penduduk Muslim, namun kunjungan wisatawan mancanegara Muslim justru lebih dominan ke Thailand.
“Rahasianya di sertifikasi, kalau makanan, kita ke Aceh memang halal, tapi perlu sertifikasi,”ujarnya.
Arief memaparkan ada beberapa hal yang menjadi perhatian dari Kementrian Pariwisata untuk mendukung pengembangan pariwisata Aceh, masing-masing pengembangan SDM, dengan melakukan sertifikasi Tour Guide dan Tour Planner, pelatihan operator rafting dan pengembangan program studi D IV Kepariwisataan di Politeknik Aceh, kemudian pengembangan masyarakat melalui edukasi sadar wisata halal pada masyarakat, kampanye sapta pesona dan sertifikasi usaha hotel.
Selanjutnya pengembangan indsutri pariwisata melalui pembentukan halal centre institute, pelatihan pengelolaan kawasan wisata, cruise, industry kreatif dan diving.