Kawula muda berusia 18 hingga 25 tahun mendominasi investor saham di Pasar Modal Aceh dengan jumlah mencapai 32% dari total 4.000 investor. Kalangan pelajar dan mahasiswa ini menyisihkan uang jajan untuk berinvestasi.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Aceh Thasrif Murhadi mengatakan, jumlah kawula muda yang berinvestasi saham di pasar modal mengalahkan usia 41 tahun ke atas yang berada diposisi kedua dengan jumlah 28%. Jika dilihat dari jenis pekerjaan, pelajar atau mahasiswa tetap mendominasi.
“Urutan kedua itu pegawai swasta. Meski demikian, aset paling banyak itu milik pengusaha yang mencapai Rp 56 miliar sedangkan pelajar atau mahasiswa jumlah dana mereka Rp 2,5 miliar,” kata Thasrif dalam workshop yang digelar di The Pade Hotel, Aceh Besar, Senin (5/9/2016).
Menurut Thasrif, para pelajar atau mahasiswa ini berinvestasi saham dengan menggunakan uang jajan yang mereka sisihkan. Mereka memang tidak membeli saham dalam jumlah banyak sekaligus.
“Ada modal Rp 100.000 hingga Rp 200.000 mereka (pelajar dan mahasiswa) sudah bisa beli saham,” jelas Thasrif.
Jumlah investor saham di Aceh hingga 2016 masih sangat sedikit dibandingkan jumlah penduduk 5 juta orang. Hingga saat ini, baru sekitar 4.000 warga Tanah Rencong yang berinvestasi saham.
Sementara jumlah transaksi hingga Juni 2016 mencapai Rp 600 miliar. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
“28% itu investasi saham dan 72% selain saham,” ungkap Thasrif.(DETIK)