Bakal calon walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menetapkan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Farid Nyak Umar (FNU) sebagai bakal calon wakil walikota yang akan mendampinginya pada Pilkada pemilihan walikota/wakil walikota Banda Aceh periode 2017-2022.
Pengumuman dilakukan di kantor pemenangan Illiza, Lamdingin Banda Aceh, Jum’at (12/08) sore. Turut hadir pimpinan-pimpinan partai Politik pendukung.
Illiza mengatakan, penetapan calon dilakukan setelah melalui mekanisme survey, dan meminta masukan dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan alim ulama, akhirnya bersama dengan dengan partai-partai pendukung lainnya yaitu PKS, PPP, Partai Aceh dan PDA pihaknya menetapkan Farid Nyak Umar sebagai balon walil walikota.
”Ikhtiar yang kami lakukan membutuhkan waktu yang panjang, karena ini memang tidak mudah bagi saya. Sebelum kita sempat daftar ke beberapa partai dan mereka meminta posisi wakil, namun saya tidak bisa memutuskan secara sepihak sehingga kita lakukan survey,”ujarnya.
Illiza berharap pilihan tersebut menjadi pilihan bersama dan pilihan masyarakat Banda Aceh untuk melanjutkan pembangunan Banda Aceh sebagai model kota madani.
Illiza membeberkan sejumlah alasan emilih Farid Nyak Umar. Illiza mengaku sudah mengenal Farid sejak bersama-sama menjadi anggota DPRK Banda Aceh periode 2004-2009. menurutnya Farid dikenal dekat dengan semua elemen masyarakat dan ulama, pekerja keras dan juga kreatif.
Pada kesempatan itu, bakal calon wakil walikota Banda Aceh Farid Nyak Umar mengatakan dengan berbagai prestasi yang telah ditorehkan oleh Illiza Sa’aduddin Djamal baik ditingkat lokal, nasional dan internasional menujukkan bahwa Illiza adalah orang yang baik, sehingga misi pertamanya mendampingi Illiza adalah memperkuat orang baik.
”Oleh karena itu kami mengharapkan dukungan dari seluruh partai politik dan masyarakat, karena menurut saya ada dua hal yang perlu kita fokuskan kedepan, pertama peukong agama (Perkuat agama), kemudian melihat perkembangan pembangunan maka misi saya kedua adalah tabangun kota (Membangun kota),”lanjut Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh itu.