Penukaran Uang Capai Rp2 Miliar/Hari

Sejak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh membuka pusat pelayanan penukaran uang pecahan kecil untuk kebutuhan masyarakat menghadapi Hari­raya Idulfitri 1437 Hijriah di pekarangan Barata Mall, Banda Aceh, 13 Juni lalu, transaksi yang terjadi setiap hari mencapai Rp2 miliar.

Pantauan wartawan di lokasi, Kamis (30/6), yang merupakan hari terakhir pe­nukaran uang, ratusan warga terlihat an­tusias antre di loket mobil pelayanan pe­nukaran uang tersebut. Selain itu, antrean ju­ga terjadi di loket mobil perbankan lain­nya di pekarangan mall itu, seperti BRI, BNI, Bank Aceh dan Mandiri

Kepala Kantor Perwakilan BI Aceh, Ah­mad Fahrid mengatakan, pelayanan penu­karan uang pecahan kecil di lokasi tersebut sudah berakhir Kamis sejak dibuka bebe­rapa waktu lalu.

“Jadi nominal transaksi hingga hari terakhir penukaran uang tiap hari mencapai Rp2 miliar. Hari terakhir ini kita perkirakan transaksinya bisa mencapai Rp2,5 miliar sampai Rp3 miliar,” sebutnya kepada wartawan saat meninjau lokasi pusat pelayanan penukaran uang itu.

Ditambahkannya, meski pusat pelayan­an penukaran uang di pekarangan Barata Mal itu sudah ditutup, BI tetap melayani ma­sya­rakat yang ingin menukar uang di kantor.

Ahmad Farid juga menyebutkan, untuk penukaran uang, BI tidak membatasi permintaan masyarakat. Apalagi, pihaknya sudah berkerja sama dengan beberapa perbankan.

“Di sini bisa kita lihat langsung yang melayani bukan hanya BI, tapi ada Bank Aceh, BRI, BNI dan Mandiri,” sebutnya sembari menam­bahkan, uang pecahan kecil yang disediakan, mulai Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu dan Rp20 ribu.

Sementara, sebelum digelar pusat pela­yanan penukaran uang itu, pihaknya sudah memastikan persediaan uang pecahan kecil terpenuhi untuk Aceh.

“Karena kami sudah memprediksi dan menyiapkan untuk kebutuhan masyarakat di Aceh menghadapi Lebaran,” ujarnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi keterse­diaan uang di setiap anjungan tunai mandiri (ATM) pada saat libur lebaran, dipastikan akan terpenuhi.

“Kita sudah berkomunikasi dengan perbankan dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD). Mereka sudah terbiasa. Mereka sudah mengantisipasi kebutuhan uang di ATM untuk menghadapi libur panjang,” ungkapnya.

Dia berharap pada saat libur panjang ATM tetap beroperasi secara baik sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. (Analisa)

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads