Harga gula di kota Banda Aceh dan sejumlah daerah lainnya di provinsi Aceh mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir. Ditingkat pengecer harga gula mencapai Rp. 18 ribu perkilogram. Padahal harga gula sebelum Ramadhan berkisar pada harga Rp. 14 ribu perkilogram.
Kenaikan harga gula secara signifikan itu diketahui akibat dari kekurangan stok di gudang distributor gula. Hal demikian seperti diungkapkan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Selasa (21/06), disela-sela membuka kegiatan Ramadhan Fair yang digelar Forum kalaborasi komunitas di Banda Aceh.
Pada kegiatan Ramadhan Fair tersebut juga digelar pasar murah yang difasilitas oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Banda Aceh. dilokasi pasar murah itu gula dijual dengan harga Rp. 16.500.
Walikota meminta Disperindag Kota untuk menggalang kerjasama dengan berbagai pihak guna menggencarkan pergelaran pasar murah guna menstabilkan harga, khususnya gula yang berangsur naik.
”Kita sangat prihatin dengan melonjaknya bahan sembakau, setelah dilakukan komunikasi dengan berbagai pihak ternyata memang stok terbatas. Pasa murah ini kita harap bisa membantu masyarakat ekonomi lemah,”ujarnya.
Walikota juga mengaku prihatin dengan naiknya harga-harga barang selama bulan puasa Ramadhan ini. Ia berharap kepada Disperindag agar kembali menggelar pasar murah nanti menjelang hari raya Idul Fitri guna membantu masyarakat ekonomi lemah.
Sementara itu dari Kota Sabang dilaporkan Harga gula pasir di sejumlah pasar tradisional di daerah itu juga terus naik menjadi Rp600.000 per sak dari sebelumnya Rp500.000 per sak ukuran 50 kg.