Santri Pondok Pesantren Al Ikhlas Al Aziziyah, Bireun, Ahmadi, kembali ke Aceh, setelah menunaikan ibadah umrah hadiah dari Fraksi PKS DPR RI setelah sebelumnya memenangkan lomba baca kitab kuning Nasional yang diselenggarakan Fraksi PKS dalam rangka Milad ke-18 PKS.
Kedatangan Ahmadi disambut anggota Komisi V DPR Aceh yang juga pengurus DPW PKS Aceh Makhyaruddin Yusuf dan Humas PKS Aceh Nourman Hidayat di Bandara SIM Blang Bintang, Kamis (02/06).
Ahmadi menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya atas kesempatan yang diberikan PKS untuk mengikuti perlombaan baca kuning. Ahmadi sendiri mengaku, sebelumnya tidak pernah menyangka mampu bersaing dengan peserta-peserta dari luar Aceh yang juga tidak diragukan lagi kemampuannya.
Pasalnya kata Ahmadi, peserta dari seluruh Indonesia mencapai seribu orang lebih, dan daerah-daerah seperti Jawa Timur dan Jawa Barat mengirimkan peserta ratusan orang. Diakuinya lomba yang telah diikutinya tidak sekedar untuk mencari juara, akan tetapi juga untuk mengasah kemampuan.
“Dengan lomba-lomba seperti ini tentu akan lebih meningkatkan semangat kami untuk terus mendalami ilmu agama melalui kitab-kitab dan guru-guru kita di Aceh ini,”ujar Ahmadi yang berasal dari Aceh Tenggara ini.
Ahmadi berharap kepada PKS untuk menggelar kegiatan perlombaan tersebut secara rutin setiap tahunnya guna menjaring potensi-potensi santri Aceh yang tidak kalah dibandingkan santri di daerah lain di Nusantara.
Diakui Ahmadi, apa yang telah diraihnya tidak terlepas dari doa orang tua dan guru-guru di dayah, serta motivasi dari rekan santri lainnya. “Saya bersyukur karena selama melaksanakan ibadah umrah telah diperlakukan dengan sangat baik, tidak ada kekurangan suatu apapun,”lanjutnya.
Sementara itu Humas PKS Aceh Nourman Hidayat menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasinya kepada seluruh santri dayah di Aceh yang sangat antusias mengikuti perlombaan yang digelar PKS.
“Kita berharap kedepan pesertanya bisa lebih banyak lagi dari tahun ini, dan peserta dari Aceh kita harap mampu mengharumkan nama Aceh pada even nasional seperti yang telah diukir oleh santri kita Ahmadi,”ujar Nourman.
Ditempat yang sama Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Makhyaruddin Yusuf mengajak semua pihak terutama masyarakat dan Pemerintah Aceh untuk tetap memberikan perhatian penuh terhadap pendidikan dayah, karena diakuinya dayah sebagai salah satu unsur yang menjaga masyarakat Aceh dalam pelaksanaan syariat Islam.