Festival Kuliner Aceh dibuka, ditandai dengan dibakarnya Apam — Serabi khas Aceh dengan menggunakan 1000 tungku. Acara pembukaan nantinya akan melibatkan seribuan masyarakat umum yang berkumpul dan bersama-sama memasak apam serta dilanjutkan dengan Khanduri Apam.
Teot Apam, atau bakar apam dengan 1000 tungku ini dicanangkan dapat tercatat sebagai Rekor MURI dengan kategori “Membakar Apam dengan Tungku terbanyak”.
Staf ahli Kementerian pariwisata Republik Indonesia, Syamsul Lussa menyebutkan Festival yang digelar Pemko Banda Aceh ini menunjukkan komitmen bahwa Pemko dan warga Banda Aceh memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kedatangan wisatawan.
Kata Syamsul Lussa, dari hasil survey, 40 persen wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah menghabiskan biaya untuk kuliner, tentunya termasuk kopi. Karenanya, sudah sangat tepat Pemerintah Kota Banda Aceh dan Pemerintah Aceh membuat festival sebesar ini.
“Survey juga menunjukkan 50 persen pengunjung di Restoran adalah wistawan,” ungkap Syamsul Lussa.
Menurut Syamsul Lussa, ini merupakan peluang ekonomi, apalagi Aceh dan Indonesia memiliki kuliner yang beragam yang menjadi modal untuk menarik kunjungan wisatawan.
Sementara itu, Illiza saat memberikan sambutannya mengatakan mengatakan even ini adalah momentum yang paling tepat bagi Aceh untuk memperkenalkan berbagai rasa kuliner yang dimiliki. Kiranya, Gule plik, asam udeueng, Gulai Kambing, ayam tangkap dan berbagai sajian kuliner khas Aceh lain mampu menjadi pemikat dan daya tarik tersendiri untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banda Aceh.
“Lewat ajang Festival kuliner juga kita ingin menyuguhkan rasa berkualitas kepada setiap tamu yang telah berkenan untuk bertandang ke kota pusaka Banda Aceh. Dan yang paling penting untuk kita sampaikan adalah, seluruh sajian kuliner Aceh dijamin halal,” ujarnya.
Hal lain yang ingin disampaikan ke dunia adalah Aceh memiliki selera tinggi dalam hal rasa. Karena itu, tidak salah bagi siapapun di dunia untuk menjadikan Banda Aceh sebagi daerah tujuan wisata.