Anggota DPR RI asal Aceh HM Nasir Jamil meminta Kapolda Aceh untuk mengutamakan putra-putri daerah dalam penerimaan calon anggota Polri, khususnya penerimaan Akpol yang kuotanya sangat terbatas.
Hal demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI itu saat melakukan kunjungan kerja ke Mapolda setempat, Senin (09/05). Turut hadir anggota komisi III lainnya Muslem Aiyub.
Nasir mengakui pihaknya akan memantau langsung penerimaan Akpol untuk kuota Aceh, termasuk akan menyurati Kapolri agar kuota Akpol untuk Aceh sebanyak 10 orang pertahun tidak dipotong lagi.
“Ini bukan berarti kita menghambat anak-anak kita dari luar Aceh, tapi ini penting untuk regenerasi Polri dari Aceh,”ujarnya kepada Kapolda.
Pada kesempatan itu politisi PKS itu juga membahas terkait kondisi keamanan Ace menjelang Pilkada.
Sementara itu Kapolda Aceh Irjen Polisi Husein Hamidi pada kesempatan itu mengakui sejauh ini kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Aceh sangat kondusif.
Kapolda menyebutkan persoalan yang dihadapi Aceh saat ini berkaitan dengan narkoba khususnya ganja dan sabu-sabu. Diakui Kapolda saat ini sedang berlangsung operasi Bersih sindikat Narkoba (Bersinar) dengan fokus pada pemusnahan ladang ganja.
Kapolda menyebutkan pada tahun 2015 Polda aceh memusnahkan 232 Hektar ladang ganja, sementara pada tahun 2016 hingga april ini pihaknya sudah memusnahkan lebih dari 400 Hektar ladang ganja. “Sebelumnya Kapolri sendiri juga ikut memusnahkan ladang ganja di Aceh Besar. Jadi kita mau memusnahkan ladangnya dulu, karena ternyata itu lebih efektif,”ujarnya.
Menanggapi hal itu, Nasir Jamil mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh jajaran Polda Aceh dalam rangka pemberantasan narkoba, khususnya ganja dan sabu-sabu yang juga marak di Aceh akhir-akhir ini. Nasir meminta Kapolda Aceh untuk menghilangkan imej Aceh sebagai penghasil ganja terbesar di Indonesia.
“Tentu kita malu dengan label sebagai penghasil ganja, ini harus mampu dihilangkan oleh Polda Aceh, makanya kita apresiasi kerja keras Kapolda Aceh yang sangat fokus memberantas narkoba, bahkan dari internal Polri,”ujarnya.
Nasir juga mendorong agar dilakukan pembinaan terhadap masyarakat yang sebelumnya terlibat sebagai petani ganja agar beralih untuk menanam tanaman produktif. “Ada kewajiban dari pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan sehingga mereka tidak kembali menanam ganja”ujarnya.