Walikota : Wisata dan Syariat Islam Bisa Beriringan

Sejak dikukuhkan sebagai destinasi Wisata Islami telah menujukkan hasil yang menggembirakan. Angka kunjungan wisatawan ke Banda Aceh terus meningkat.

Pada 2015, tercatat Wisman yang bertandang ke Banda Aceh 13.437 kunjungan dan ini meningkat dari target sebesar 5.234 kunjungan. Sedangkan kunjungan Wisatawan domestik mencapai angka 253.913 kunjungan dan ini melebihi dari target yang ditetapkan yakni 193.835.

Hal demikian diungkapkan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Jamal pada Pembukaan pameran Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dan pentas seni di Blang Padang Banda Aceh, Sabtu malam (7/5/2016).

Illiza mengingatkan, tepatnya pada tangga 31 Maret 2015 lalu, Banda Aceh telah dikukuhkan sebagai Destinasi Wisata Islami Dunia (World Islamic Tourism) oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

“Sebagai kota destinasi wisata Islami di dunia, Banda Aceh menyatakan telah sangat bersiap untuk menyambut kunjungan wisatawan,” tegasnya.

Diakuinya dengan status tersebut, tingkat kunjungan wisata ke Banda Aceh akan lebih banyak dan berdampak baik bagi peningkatan kualitas religius wisatawan sembari mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Banda Aceh.

Banda Aceh World Tourism juga dimaksudkan untuk menduniakan sembari menunjukkan bahwa pariwisata Banda Aceh dan Syariat Islam bisa berjalan beriringan dan saling mendukung serta menguntungkan.

Sementara itu saat membuka pembukaan pameran JKPI, Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’adudin Djamal  menyampaikan Pemerintah dan warga Kota Banda Aceh serta seluruh rakyat Aceh merasa terharu atas kepercayaan menggelar agenda Nasional JKPI tahun ini di Banda Aceh.

“Kita tahu, Rakernas JKPI Ke-V ini adalah Kado terindah untuk Ulang Tahun Kota Banda Aceh yang ke 811 pada tahun 2016 ini,” ujar Illiza.

Selain itu, Rakernas dan sejumlah agenda JKPI di Banda Aceh yang mengusung Tema “Kuta Radja; Menuju Kota Warisan Dunia” juga dimaksudkan sebagai upaya percepatan mendorong Kota Banda Aceh untuk dapat diakui oleh UNESCO sebagai Kota pusaka warisan dunia.

Kata Illiza, dengan mulai ditetapkannya Banda Aceh oleh UNESCO sebagai Kota Pusaka Warisan Dunia, semua pihak akan terus bekerja bahu membahu dan saling melengkapi agar cita-cita mengharumkan nama bangsa Indonesia di level dunia bisa terwujud.

Terkait dengan penyelenggaran pameran dan pentas seni, Illiza berharap even ini akan menjadi ajang silaturrahim dan media pembelajaran serta momentum pertukaran pengalaman dari dan untuk masing masing anggota JKPI.

“Semoga, kita akan dapat memetik hasil dan manfaat positif dalam rangka melestarikan nilai-nilai pusaka yang agung dan dimiliki masing-masing daerah.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads