Pemerintah Aceh mulai tahun ini mencanangkan thalassemia campaign (kampanye untuk thalassemia) dengan tujuan bisa menurunkan jumlah penderita thalassemia di Aceh menuju nol.
Saat ini thalassemia di Aceh ibarat gunung es, yang terlihat sedikit dipermukaan namun banyak kasus yang tak diketahui akibat ketiadaan informasi di masyarakat. Dengan adanya kampanye thalassemia, diharapkan setiap masyarakat bisa mendapatkan informasi yang lengkap tentang thalassemia.
Sejak tahun 2012 lalu, di Aceh, Yayasan Darah Untuk Aceh selalu ikut memperingati Hari Thalassemia Internasional pada setaip tanggal 8 Mei. Hal ini dilakukan untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa thalassemia bukan penyakit menular namun diturunkan oleh kedua orangtua serta belum ada obat untuk menyembuhkannya.
Tentunya kondisi ini jika dibiarkan tanpa ada penanganan dan pencegahan yang baik, bisa menyebabkan Aceh kehilangan generasi penerusnya dalam 20 tahun yang akan datang.
Kondisi ini bisa diantisipasi dengan memberi pengobatan yang baik kepada penderita sehingga penderita bisa mendapat kualitas hidup yang baik pula.
Kemudian kita bisa menurunkan angka penderita dengan memberi pemahaman kepada masyarakat untuk bisa memeriksakan dirinya sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
Tahun 2016, peringatan World Thalassemia Day (WTD) diperingati dengan tema “access to safe and effective drugs in thalassemia.”
Dengan pencanangan Thalassemia Campaign ini sangat diharapkan pemerintah dan semua pihak bisa memberi perhatian serius untuk memutuskan rantai thalassemia di aceh. Dimana para pasien bisa mendapatkan akses pengobatan yang aman dan obat yang efektif.
“Akses aman disini salah satunya adalah mendapatkan darah untuk transfusi dengan aman, sehingga thaller bisa tetap mempertahankan kondisi tubuh yang baik,” jelas Nurjannah Husien Founder Darah Untuk Aceh.
Kemudian, diharapkan juga pemerintah daerah bisa menyediakan layanan sentra thalassemia di beberapa rumah sakit regional, sehingga pasien yang berdomisili jauh dari banda aceh tetap bisa mendapatkan akses pengobatan yang aman dan efektif tanpa harus bersusah payah datang ke banda aceh, apalagi mereka membutuhkan ongkos yang cukup besar.
Peringatan WTD 2016 di Banda Aceh diisi dengan street campaign yang berlokasi di simpang lima Banda Aceh dengan kegiatan orasi, senam penguin massal dan pelepasan balon. Dilanjutkan dengan celebrasi ceremony bersama Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah di Gedung Anjong Mon Mata Banda Aceh, dengan special perform dari para thaller featuring Teuku Andi (Vokalis Seuramo Reage) dan Rara Tarmizi.