Gubernur Aceh meresmikan tanda dimulainya operasi bus Trans Koetardja, Senin (02/05). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita, peusijuk, sekaligus pelepasan Bus Trans Koetaradja di Halte Kampung Kramat Kota Banda Aceh.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal beserta sejumlah undangan juga sempat melakukan uji coba Trans Koetaradja berkeliling Banda Aceh.
Zaini berharap kehadiran bus berbadan besar itu mampu mengurangi kemacetan di kota Banda Aceh. Ia mengajak masyarakat untuk menggunakan bus tersebut, apalagi pemerintah akan menggratiskan penggunaan bus tersebut selama satu tahun kedepan.
Menurut Zaini bus tersebut akan beroperasi pada koridor satu mulai dari terminal Keudah menuju arah Darussalam dengan jadwal operasional mulai pukul 06.30 pagi sampai pukul 18.30 sore.
”Kita akui kemacetan di Banda Aceh belum separah Jakarta, tapi kedepan bagaimana, dengan melaihat pertumbauhan pendduduk bukan tidak mungkin Banda Aceh akan demikian halnya, makanya kita coba atasi dari sekarang,”ujarnya.
Pada kesempatan itu Zaini juga mengingatkan Bus dengan kapasitas 75 orang itu akan menerapkan aturan pemisahan tempat duduk antara laki-laki dan perempuan, dikarenakan Ache menerapkan syariat Islam.
Selain itu kinerja operator bus Trans Koetaradja dapat dipantau secara online oleh masyarakat melalui aplikasi T-Drive pada smart phone sehingga masyarakat setiap saat bisa mengetahui posisi bus.
Ditempat tersebut Zaini menyebutkan, busa yang akan beroperasi berjumlah 25 unit dari 80 unit yang diminta oleh pemerintah Aceh kepada kementrian perhubungan. Pemerintah Aceh sendiri diakui Zaini sudah membangun 16 Halte pada koridor satu pada tahun 2015 lalu, dan pada tahun 2016 ini sedang dibangun 26 halte paa koridor dua.
Halte-halte tersebut kata Zaini juga ramah disabilitas, selain itu didalam bus Trans Koetardja juga disediakan tempat duduk khusus bagi disabilitas.