Seratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Dinas Pendidikan Aceh, Senin (02/05).
Pada aksi dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2016 itu mahasiswa menyerahkan rapor merah kepada dinas pendidikan Aceh atas kegagalannya mengelola pendidikan Aceh.
Koordintor aksi Fachra Muharyanda mengatakan anggaran yang cukup besar diberikan pemerintah untuk sektor pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap mutu pendidikan di Aceh.
Dunia pendidikan Aceh terus terpuruk bahkan hanya peringkat 32 dari 34 provinsi di Indonesia. Pendidikan Aceh bahkan tertinggal dari Papua sekalipun. ”Pendidikan di Ache sekarang sangat miris kita melihatnya, anggaran yang cukup besar bahkan tidak mampu dihabiskan oleh pemerintah Aceh,”ujarnya.
Pihaknya bahkan menyesalkan banyak anggaran pendidikan yang tidak tepat sasaran bahkan tidak mampu dihabiskan pemerintah Aceh.
Pada kesempatan itu BEM Unsyiah menyampaikan sejumlah tuntutannya, meskipun aksi mereka tidak ditemui Kepala Dinas Pendidikan Aceh Hasanuddin Darjo.
Tuntutan yang disampaikan antara lain mengevaluasi kinerja pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan Aceh serta menuntaskan permasalahan pemerataan pendidikan dan pemerataan guru.
Selain menggelar aksi di halaman kantor dinas pendidikan Aceh, mahasiswa juga menggelar aksi di simpang lima kota Banda Aceh.