Pemuda harus berada di garda terdepan dalam setiap upaya pemberantasan maksiat, dan tak boleh berdiam diri jika menemukan indikasi pelanggaran Syariat Islam di gampong masing-masing.
Demikian disampaikan oleh Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal pada acara pelantikan Diki Satria sebagai Ketua Pemuda Gampong Cot Masjid periode 2016-2019 di halaman depan Masjid Al-A’la, Minggu (24/4/2016) malam.
“Tugas utama kita adalah menjaga agama Allah. Tak perlu takut memberantas maksiat, jangan takut ada yang bekingi, karena beking kita di atas segala-galanya yakni Allah SWT. Ketua pemuda harus punya power untuk mencegah perbuatan maksiat di gampongnya,” katanya.
Pemerintah Kota Banda Aceh, kata Illiza, siap mem-backup para pemuda dalam hal penegakan Syariat Islam, salah satunya dengan pembentukan Tim Amar Ma’ruf Nahi Munkar (TAMAR).
“Tim TAMAR yang telah kita kukuhkan di beberapa gampong, merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam melibatkan masyarakat terutama pemuda dalam menjaga gampongnya demi mewujudkan Kota Madani, Kota yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur.”
Illiza juga meminta pemuda untuk terlibat aktif dalam sosialisasi bahaya Narkoba. “Jika di gampong kita ada pecandu Narkoba, segera bawa ke BNN untuk direhabilitasi. Syaratnya harus dengan sukarela. Tapi ingat, jika tertangkap tangan oleh petugas, maka tentu akan langsung diproses hukum,” pesannya.
Tak ketinggalan, wali kota mengajak para pemuda untuk menghidupkan Masjid dengan shalat berjamaah. “Jika perlu, pemuda berkeliling gampong untuk mengajak masyarakat ke Masjid. Jika kita perbaiki hubungan dengan Allah, maka Allah yang akan memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia.”lanjut Illiza.
Sementara itu, Diki Satria yang terpilih sebagai Ketua Pemuda Cot Masjid berdasarkan rapat pemuda setempat pada 6 April lalu, mengajak para pemuda untuk lebih berpartisipasi dalam pembangunan gampong dan menjaga gampong dari berbagai kemaksiatan. “Prioritas pertama kami yakni menjadikan Cot Masjid sebagai gampong bebas Narkoba.”ujarnya.