Tim Adipura Nilai TPA Gampong Jawa

Tim Penilaian Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan penilaian di Kota Banda Aceh yang menjadi salah satu daerah yang diusulkan sebagai penerima piala Adipura 2015.

Dalam penilaian tersebut, Tim yang terdiri dari unsur KLHK dari Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera, Bapedal Aceh, Akademisi, media massa dan LSM lingkungan mendatangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Gampong Jawa.

Tim penilaian yang turut didampingi Kepala Dinas  Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh, Jalaluddin meninjau berbagai sarana dan prasaran yang dimiliki TPA tersebut termasuk dengan tempat pengolahan penghasil gas metan dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Anggota Tim Terpadu Penilaian Adipura, Fauzi Harun menyebutkan penilaian yang dilakukan pada 90 item tersebut bukan hanya pada bidang kebersihan semata tetapi juga pada proses untuk menghilangkan sampah dari sumbernya.

“Penilaian yang kita lakukan ini ada pada 90 item pantauan yang akan berlangsung selama empat hari di lakukan di Banda Aceh, dan hari ini baru selesai kita tinjau 50 titik, jadi belum bisa dijawab apakah kota Banda Aceh akan kembali meraih adipura atau tidak,” Ujarnya, Rabu (23/03)

Ia menjelaskan ada beberapa item peninjauan yang dilakukan penilaian oleh tim terpadu selama berada di Banda Aceh diantaranya kawasan pemukiman, hutan kota, drainase, jalan, fasilitas publik dan sekolah. Namun diakuinya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi salah satu penentu dikarenakan memiliki bobot nilai yang tinggi.

“Selain itu juga penilaian non-fisik seperti kualitas air dan kualitas udara di kota Banda Aceh,”ujarnya.

Sementra itu Kepala DK3 Banda Aceh Jalaludin mengaku optimis dengan fasilitas yang dimiliki, kota Banda Aceh akan mampu mempertahankan piala Adipura pada tahun ini, bahkan Pemko Banda Aceh berharap bisa meraih Adipura Kencana.

“Pemko Banda Aceh sangat berharap bisa meraih Adipura tahun ini, karena kita sudah bekerja maksimal dan terus berbenah, kita harap ada pengakuan dari pemerintah yang lebih tinggi,” katanya.

Jalaluddin berharap dengan pengakuan tersebut orang akan semakin nyaman tinggal di kota Banda Aceh, disamping juga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke ibu kota provinsi Aceh itu.

“Oleh karena itu kami berharap adanya dukungan dan partisipasi masyarakat untuk menjaga lingkungan,”pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads