Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengecam Keikutsertaa Flavia Celly Jatmiko pada ajang Miss Indonesia karena mencatut nama Aceh.
Illiza meminta kepada pemerintah Aceh untuk bersikap dan MPU Aceh harus berada di garda terdepan mengecam tindakan yang telah mencoreng seluruh masyarakat Aceh yang menjalankan syariat Islam.
Walikota mengakui bersama sejumlah pihak terkait siap menggugat lembaga yang menyelenggarakan Miss Indonesia, pasalnya setiap tahun nama Aceh dicatut tanpa seizin dari masyarakat Aceh.
“Kita sangat mengecam karena mereka mengatasnamaka Aceh, sementara mereka tidak tinggal di Aceh dan bukan orang Aceh, ini sesuatu yang sangat buruk, dan membuat kita marah,”lanjutnya.
Illiza mnegakui akan berada digarda depan untuk menentang pencatutan nama Aceh pada even Miss Indonesia, hal itu dilakukan agar tidak terulang lagi dimasa mendatang.
“Ini butuh komitmen kita semua, karena ini mencoreng seluruh maysrakat Aceh,”Ujarnya.
Seperti diketahui pencatutan nama Aceh pada ajang Miss Indonesia bukan hanya terjadi pada tahun 2016 ini saja, pada tahun 2015 lalu, sosok wanita atas nama Ratna Nurlia Alfiandini juga mengatasnamakan Aceh pada Kontes kecantikan di Indonesia yang diselenggarakan oleh salah satu TV Swasta dan Yayasan Miss Indonesia.
Padahal pada persyaratan keikutsertaan sebagai Miss Indonesia sebagaimana dikutip dari Wikipedia. Org menyebutkan Peserta daerah harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya.