Ekonomi Aceh Tumbuh Negatif 0,72 Persen

Ekonomi Aceh tahun 2015 dengan migas tumbuh negatif sebesar 0,72 persen. Namun dengan mengeluarkan migas, ekonomi Aceh tumbuh sebesar 4,34 persen.

Perekonomian Aceh tahun 2015 yang diukur bedasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 129,2 T riliun. Sementara PDRB  tanpa migas sebesar Rp. 124,4 Triliun.

Hal demikian diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto pada reales pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2015, Jum’at (05/02).

Hermanto mengatakan pertumbuhan negatif  itu dipengaruhi oleh komponen ekspor luar negeri yang tumbuh negatif hingga 64,57 persen.

“Menurunnya ekspor tersebut terkait dengan tidak lagi beroperasinya PT Arun LNG yang memproduksi gas selama tahun 2015,”ujarnya.

Hermanto menambahkan, untuk pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh sebesar 7,15 persen, Adm pemerintahan dan pertahanan sebesar 6,83 persen,

Sementara itu struktur perekonomian Aceh menurut lapangan usaha tahun 2015 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 29,1 persen, disusul perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 15,7 persen dan kontruksi sebesar 9,5 persen.

Selain tiu menurut Hermanto, ekonomi Aceh triwulan IV tahun 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,17 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

“Ekonomi Aceh triwulan IV tahun 2015 bila dibandingkan dengan triwulan IV 2014  atau Y on Y tumbuh sebesar 1,2 persen,”lanjutnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads