FUI : Pemasangan Tenda Ibadah Tindakan Provokasi

Forum Umat Islam (FUI) Aceh Singkil memprotes keras terkait pemasangan tenda untuk peribadatan warga nasrani di lokasi gereja yang telah dibongkar oleh pemerintah karena tidak memiliki izin.

“Pendirian tenda yang dijadikan sebagai tempat ibadah dalam perayaan Natal besok di bekas gereja yang dibongkar merupakan tindakan provokasi nyata dan upaya menarik simpati masyarakat luar,” kata Ketua FUI Aceh Singkil Hambalisyah  Sinaga, S Pd I dalam siaran pers yang dikirim kepada wartawan di Subulussalam, Kamis.

Menurutnya, dengan pemasangan tenda tersebut berarti warga nasrani di sana tidak mengindahkan hasil kesepatan bersama yang telah dicapai beberapa bulan lalu, dimana sebanyak 10 unit gereja yang tidak memiliki izin dibongkar oleh pemda setempat, dan mereka tidak dibenarkan melakukan ibadah di tempat tersebut.

“Ini kembali mendirikan tenda di sana itu sama saja tidak mengindahkan aturan NKRI serta kearifan lokal,” ujarnya.

Hambalisyah mengatakan, FUI Singkil menilai pemasangan tenda itu sengaja diciptakan untuk memprovokasi dan mencari dukungan masyarakat nasional terkait kondisi mereka saat ini, seolah-olah mereka sedang terzalimi dan teraniaya, sehingga dilakukan berbagai macam upaya untuk menarik perhatian masyarakat luar.

“Berdasarkan kesepakatan, mereka yang gerejanya dibongkar akan beribadah di gereja terdekat yang masih satu aliran.  Hasil kesepakatan itu juga, tidak akan mendirikan tempat ibadah sebelum ada izin,” ungkapnya.

Padahal, kata Hambalisyah, pemerintah setempat telah menyurati pengurus gereja supaya tidak mendirikan tenda di bekas gereja yang sudah dibongkar, hal ini untuk menghindari berbagai macam praduga. Namun imbauan tersebut tidak diindahkan oleh pengurus gereja dan mereka tetap memasang tenda di lokasi tersebut.

Ia menduga, ada aktor intelektual yang sengaja mengarahkan warga supaya tidak membongkar tenda yang telah dipasangkan.

FUI berharap pihak kepolisian supaya mengusut siapa aktor yang berupaya menciptakan benih konflik di tanah Singkil.FUI Aceh Singkil juga membantah pernyataan pemimpin Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi Elson Lingga mewakili umat Kristen di Aceh Singkil  yang menyebutkan jumlah umat Kristen di Aceh Singkil sebanyak 30 ribu merupakan pembohongan publik.

“Yang dikatakan itu bohong, tidak benar, karena data realnya itu jumlah umat Kristen di Singkil hanya sekitar 15 ribu,” kata Azwar anggota

Azwar mengatakan, FUI Singkil malam ini akan menjumpai Bupati Syafriadi  Manik meminta tenda tersebut dibongkar, karena hal itu bertentangan dari hasil kesepakatan yang telah dicapai kedua belah pihak beberapa waktu lalu.

“Malam ini kami menghadap Pak Bupati supaya tenda dibongkar malam ini juga,” kata Azwar.(Antara)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads