Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Banda Aceh untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mengoptimalkan pelayanan Islami di Rumah sakit pemerintah itu.
Hal demikian diungkapkan Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Optimalisasi Pelayanan di Sektor Kesehatan Menuju Pelayanan Islami di kota Madani. Kegiatan berlangsung di Gedung C Pemko Banda Aceh, Selasa (22/12), menghadirkan narasumber Direktur RSUD Meuraxa dan Kepala Dinas kesehatan Kota.
Farid mengatakan pelayanan yang Islami juga harus dimulai dari pihak rumah sakit sendiri, selanjutnya baru mengajak para pasien dan keluarga pasien, misalnya untuk tetap shalat, karena pada dasarnya sakit tidak menggugurkan kewajiban untuk shalat, selanjutnya juga membimbing pasien untuk berdoa agar diberikan kesembuhan serta membimbing pasien untuk bertayamum bagi pasien yang tidak bisa terkena air.
”Pasien harus dibimbing dengan cara Islami, misalnya selama ini ada kesan pasien tidak harus shalat, padahal itu kewajiban. Jadi mereka membimbing berwuduk atau bertayamum dan hal-hal lain yang bisa dilakukan di RS Meuraksa,”ujar Farid.
Farid menambahkan, petugas rumah sakit harus merubah perspektif melayani masyarakat yang sakit sebagai ibadah, bukan sekedar tugas semata.
Saat ini diakui Farid, Pihak Rumah Sakit Meuraxa telah melakukan kerjasama dengan Pusat Rawat Inap Islami Kuala Lumpur, dengan cara mengirimkan sejumlah tenaga medisnya untuk belajar disana.
Pihaknya berharap pada 2016 RSUD Meraxa sudah kental dengan suasana pelayanan Islami. Apalagi akan ada kerjasama dengan Dinas Syariat Islam untuk mengirimkan dai-dai kerumah sakit guna memberikan tausiah kepada para pasien. “Dan yang paling penting, Islami itu adalah pelayanannya prima, dan itu harus dimulai dari pihak rumah sakit itu sendiri,”pungkas Farid.