Pemerintah Aceh Tetapkan Paket Kebijakan Ekonomi 2016

Pertumbuhan ekonomi Aceh dalam setahun terakhir tidak kunjung membaik. Banyak faktor yang menyebabkan melambatnya perekonomian Aceh tersebut, seperti terlambatnya pengesahan anggaran, menurunnya produksi pangan serta adanya pengaruh ekonomi global.

Hal demikian diungkapkan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam amanahnya yang disampaikan Assiten III Setda Aceh Syahrol Badrudin pada pembukaan Aceh Economic Summit, Senin (14/12).

Zaini berharap melalui kegiatan itu bisa diperoleh masukan untuk mengatasi persoalan ekonomi di Aceh. “Kita berharap ada rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan ini,”ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Ekonomi dan Tenaga Kerja Bappeda Aceh Martunis mengatakan ada beberapa kebijakan ekonomi Aceh tahun 2016 yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, seperti kebijakan dibidang investasi, kebijakan dibidang perdagangan dan industri, kebijakan dibidang ketenagakerjaan dan kebijakan dibidang pengurangan angka kemiskinan.

”Kalau kita lihat dari sisi pengangguran kita ada di usia muda, maka kita akan fokus pada pengurangan angka pengangguran ini,”lanjutnya.

Martunis menambahkan keberhasilan pada setiap kebijakan ekonomi Aceh itu akan berdampak pada kebijakan lainnya.

Ia menjelaskan dibidang investasi, perdagangan dan industri merupakan strategi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, dibidang investasi pemerintah fokus pada kawasan industri masing-masing kawasan Lampulo Banda Aceh dan kawasan Ladong Aceh Besar, sementara dari sisi industri pemerintah akan fokus untuk mendukung industri kecil dengan clusterisasi.

Sementara disisi kemiskinan akan dilakukan kontrol terhadap inflasi, sedangkan disisi penganggugaran fokus untuk memanfaatkan BLK, dan pelatihan-pelatihan ketrampilan yang dibutuhkan oleh pasar.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads