Untuk meningkatan mutu pendidikan dan kualitas peserta didik di TPA dalam wilayah Kota Banda Aceh, dibutuhkan pembinaan secara menyeluruh baik bidang administrasi, keuangan, kurikulum maupun operasional sehingga TPA memiliki standard managemen yang baku.
Hal demikian disampaikan walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’aduddin Djamal, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli bidang Pemerintahan Bahromsyah, pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Guru TPA Tahun 2015 di Hotel Lading-Banda Aceh, Kamis, 29 Oktober 2015.
Walikota menyebutkan selain kurikulum, peningkatan kapasitas Ustadz/Ustadzah dalam membina dan melahirkan generasi Qur’ani mutlak dibutuhkan. Untuk itu, perlu adanya suatu usaha dalam peningkatan mutu guru TPA. Salah satu usaha yang dirasakan cukup urgen adalah melakukan training bagi guru-guru TPA yang ada dalam wilayah Kota Banda Aceh.
“Pemerintah Kota Banda Aceh mengharapkan kepada ustadz/ustadzah agar tidak bosan dan putus asa dalam mendidik dan mengajarkan anak-anak kita menjadi anak-anak yang tangguh dan mempunyai bekal yang cukup dalam menghadapi arus perkembangan dunia dewasa ini,”ujarnya.
Walikota mengaku yakin dan percaya ustadz/ustadzah mempunyai pengetahuan dan mampu mengajarkan Al-Quran bagi santri TPA masing-masing, akan tetapi ilmu yang sudah ada jika sering diasah tentu akan lebih tajam dan berkualitas, sehingga kualitas santri juga akan semakin meningkat.
“Peningkatan kualitas guru akan membawa dampak kepada kualitas santri dan generasi qurani benar-benar dapat kita wujudkan,”lanjutnya.
Sementara itu Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh Mairul Hazami mengatakan pelatihan peningkatan kapasitas itu berlangsung mulai 29 Oktober sampai dengan 4 November 2015, yang akan diikuti oleh 140 orang guru TPA di Banda Aceh yang dibagi dalam empat angkatan.
“Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan peningkatan kualitas pengajaran metode Iqra’ secara baik dan benar. Selain itu melalui pelatihan ini kita harap lahirnya pendidik yang professional, berilmu dan berakhlakul karimah,”Ujar Mairul didampingi Kabid Pengembangan Syariat dan Dayah DSI kota Banda Aceh Wirzaini Usman Al-Mutiarai.