Sebanyak 29 mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam (MTPBA) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama sejumlah dosem pembimbing melakukan kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Balai Kota Banda Aceh, Kamis (29/10/2015).
Kedatangan mereka disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banda Aceh Ir Bahagia Dipl SE di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh. Hadir pula pada kesempatan itu sejumlah Kepala SKPK dan Kepala Bagian di lingkungan Setdako Banda Aceh.
Dr Ir Istiarto MEng selaku ketua rombongan mengatakan, sejak dibentuk pada 2001 lalu, Prodi MTPBA FT UGM telah melahirkan 14 angkatan mahasiswa dan pihaknya concern pada bidang penelitian terkait penanggulangan banjir, sedimen, tanah longsor, gempa dan vulcanologi.
Menurut pria yang juga menjabat Ketua Prodi MTPBA UGM ini, beberapa hal yang telah dilakukan Pemko Banda Aceh terutama menyangkut penanggulangan bencana sangat menarik untuk dipelajari.
“Walau bagaimana pun masyarakat merupakan subjek dari program disater risk reduction. Ini kami pandang penting guna mewujudkan Banda Aceh sebagai kota yang ‘ramah’ bencana,” katanya seraya mengharapkan pertemuan hari ini bisa bermanfaat dalam usaha meminimalisir korban melalui penanggulangan risiko bencana.
Sekda Bahagia dalam sambutannya selama 10 tahun terakhir, pihaknya sedang mencoba membangun sebuah sistem pengurangan risiko bencana. “Dan yang harus kita lakukan adalah membangun sebuah budaya aman; sebuah sistem pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Tidak hanya melalui pendidikan, sistem ini juga harus terus dibangun di tengah-tengan masyarakat dengan memberikan ruang tumbuh budaya aman dalam menyikapi bencana.
Hal tersebut hanya akan terjadi jika semua pihak dapat menanamkan langkah pengurangan risiko bencana dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. “Kita harus menyadari bahwa kita hidup di atas Cincin Api yang siap meledak kapan saja. Setiap kita rentan terhadap bencana,” katanya.
Selanjutnya Sekda menyampaikan berbagai upaya telah dan sedang dilakukan Pemko Banda Aceh sebagai upaya untuk memberikan pemahaman dan kesiapsiagaan terhadap bencana.