Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, hari ini (25/10), Kota Lhokseumawe, merupakan daerah yang terparah dilanda kabut asap di wilayah Provinsi Aceh.
Prakirawan BMKG Stasiun Lhokseumawe Kharendra Muiz di Lhokseumawe mengatakan, penyebabnya kabut asap semakin pekat di wilayah Lhokseumawe, karena arah angin yang bertiup dari Tenggara bergerak menuju wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya. Sementara kecepatan angin relatif rendah hanya 60 Km/jam, sehingga tidak mampu untuk mengurangi kabut asap tersebut.
“Apalagi kecepatan angin di daerah kita yang relatif rendah, yaitu 60 Km/jam dan dibarengi oleh hujan yang ringan, maka tidak mampu untuk mengurangi kabut asap yang semakin pekat tersebut,” tutur Kharendra Muiz.
Kharendra menambahkan, jarak pandang di Lhokseumawe cukup parah hanya mencapai 200 meter, serta kecepatan angin yang rendah meskipun ada hujan ringan. Maka dampak kabut asap tersebut diperkirakan akan berlangsung selama dua hari kedepan.
“Hari ini Kota Lhokseumawe terparah diselimuti kabut asap, hal itu disebabkan jumlah titik api di wilayah Palembang, Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi sudah mencapai ribuan,” ujar Kharendra Muiz.
Tambahnya, hasil citra satelit, secara umum di Lhokseumawe berpotensi terjadinya hujan ringan, karena banyak terdapat pertumbuhan awan-awan konvektif atau awan penghujan.
BMKG Stasiun Lhokseumawe mengimbau, selama terjadinya kabut asap, masyarakat untuk lebih banyak berada di dalam rumah saja dan selalu menggunakan masker, karena asap tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Begitu juga bagi yang menggunakan kenderaan, untuk menghidupkan lampu karena jarak pandang yang semakin terbatas dan untuk menghindari terjadinya kecelakaan di jalan raya.(republika)