Pendeta Gereja Protestan Pakpak Dairi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Erde Berutu, mengklarifikasi pernyataannya soal korban tewas dari umat nasrani. “Tak ada korban twas dari umat nasrani. Itu rupanya isu,” ujar Erde Beurutu kepada Tempo, Sabtu, 17 Oktober 2015.
Erde Berutu mengatakan informasi pada hari itu sangat kacau balau. Apalagi informasi itu muncul di tengah kekhawatiran jemaatnya. Sebelumnya Erde menyebut ada umat Nasrani yang tewas akibat terkena razia massa pasca pembakaran gereja dan bentrok di Desa Dangguran, Simpang Kanan, Selasa,13 Oktober 2015.
Insiden pembakaran Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) di Desa Suka Makmur Kecamatan Gunung Meriah, kemudian massa bergerak menuju Gereja GKKPD di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa siang, 13 Oktober 2015, yang menyebabkan 1 tewas, 4 lainnya terluka.
Samsul (21) warga Desa Buloh Seuma, Kecamatan Suro tewas akibat ditembak senjata yang diduga biasa dipakai menembak babi. Uyung 27, mengalami luka tembak di bahu kanan dan sudah dioperasi, Kamis, 15 Oktober 2015. Sesuai hasil CT scan, peluru menembus paru-paru dan bersarang di rongga dada kanan.
Salman, (21), yang dirawat di Rumah Sakit Umum Meuraxa, dilaporkan kondisinya sudah mulai membaik. Dia terkena tembakan di bagian perut. Sementara Herman, (22), yang juga korban yang berasal dari kelompok massa masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Singkil.(Tempo)