Tunggakan Dana Bergulir Capai 6 Milyar

Tingkat pengembalian dana pinjaman bergulir PNPM Perkotaan pada sejumlah gampong sangat rendah, akibatnya pada tahun 2015 ini manyoritas gampong tidak diizinkan penambahan modal.

Hal demikian diungkapkan Team Leader OSP Aceh Benny Supriyadi pada diskusi evaluasi PNPM Perkotaan dan orientasi program peningkatan kualitas pemukiman (P2KP) di Banda Aceh, Senin (14/09).

Benny mengatakan dari 426 gampong penerima manfaat, pada tahun ini hanya 61 gampong yang diizinkan penambahan modal, sedangkan 365 gampog lainnya ditunda mengingat tingginya tunggakan.

Ia menyebutkan gampong yang diizinkan penambahan modal pinjaman bergulir yaitu yang tingkat pengembaliannya diatas 20 persen sedangkan yang dibawah 20 persen dinilai tidak mencapai indikator kinerja PNPM perkotaan.

”Bukan berarti macet total, tapi pengembaliannya yang sangat rendah, jadi yang kita benarkan itu yang tingkat pengembaliannya diatas 20 persen,”ujarnya.

Benny menambahkan ada dana yang sangat macet ditingkat masyarakat yangs edang diupayakan pengembalian. Namun pihaknya juga menemukan kendala bagi warga yang telah pindah domisili.

Ia mengakui tidak ada syarat khusus bagi masyarakat yang melakukan peminjaman bergulir, selain saling percaya diantara masyarakat itu sendiri. Menurut Benny, pihaknya tidak memberlakukan sistem anggunan karena ada kesulitan untuk menyimpan anggunan itu sendiri.

Menurut Benny dari sekian masyarakat yang melakukan peminjaman dana bergulir itu diketahui tidak semua memiliki niat baik untuk mengembalikannya, sehingga total dana yang macet mencapai 6 Milyar.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads