Kepala BKKBN: Perkuat Fungsi Keluarga untuk Mewujudkan Revolusi Mental

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Surya Chandra mengingatkan ada delapan fungsi yang harus dijalankan guna meningkatkan kualitas keluarga

Kedepalan fungsi itu masing-masing fungsi Agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan , fungsi ekonomi, dan fungsi pemeliharaan lingkungan.

Hal demikian disampaikan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Surya Chandra pada peringatan puncak hari keluarga nasional (Harganas) ke XXII tahun 2015 tingkat provinsi Aceh di halaman Balai Kota Banda Aceh, Selasa (01/09).

Surya Chandra menjelaskan salah satu dari delapan fungsi itu adalah fungsi ekonomi, dimana orang tua harus mengajarkan anaknya untuk belajar hemat, gemar menabung sejak dini serta menumbuhkan jiwa wirausaha sejak masa kanak-kanak.

Menurutnya jika kedelapan fungsi itu tertanam dan mendarah daging dalam setiap keluarga Indonesia maka akan menjadi landasan utama terwujudnya revolusi mental di Indonesia.

”Orang tua  berkewajiban mengasuh dan mendidik anaknya dengan cara memberikan bimbingan membentuk karakter dalam hal ini, sang ibu adalah pendidik pertama bagi si anak,”ujarnya.

Sementara itu Assiten II Pemerintah Aceh Azhari menyebutkan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan menyebabkan dampak sosial seperti meningkatnya angka pengangguran, kemiskinan, ganguan keamanan dan angka putus sekolah.

Oleh karena itu ia meminta semua pihak agar tidak salah mempersepsikan makna KB itu sendiri, karena pada dasarnya KB bukanlah membatasi kelahiran, melainkan mengatur kelahiran untuk menghasilkan keluarga yang berkualitas,

“Maka kita jangan terjebak dengan anggapan bahwa KB membatasi kelahiran, persepsi ini tidak tepat karena yang benar adalah program KB mengatur kelahiran dengan baik sehingga diharapkan anak-anak yang lahir adalah anak sehat, dan mendapat asuhan yang berkualitas,”lanjutnya.

Ia juga meminta BKKBN Perwakilan Aceh untuk meningkatkan hubungan kemitraan dengan berbagai pihak seperti ulama, tokoh masyarakat, pemerintah dan tokoh adapt sehingga program kependudukan bisa dijalankan secara baik

Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin menyebutkan keluarga yang sejahtera akan mempercepat perwujudan kota yang Madani, yaitu konsep pembangunan kota cerdas yang modern dan berperadaban tinggi yang tercermin dari masyarakatnya yang memiliki jati diri yang ramah, taat aturan, damai, sejahtera, harga diri tinggi, berbudaya, dan beradab.

“Dari keluarga yang berkualitas tersebut akan lahir anak-anak yang cerdas dan kritis serta kreatif yang tentunya akan menjadi tumpuan bagi pembangunan dan peningkatan harga diri bangsa dan negara,” katanya lagi.

Zainal menambahkan, pembangunan keluarga yang berkualitas dipengaruhi pula oleh kualitas akhlak dan moral anggota keluarga, “Untuk itu berbagai program penguatan moral khususnya yang berbasis islami juga menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas keluarga di Kota Banda Aceh.”pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads