Gubernur : Aceh Kawasan Surplus Beras

Produksi padi di provinsi Aceh mencapai 2 juta ton pertahun. Dari jumlah tersebut sebanyak 1,65 juta ton dikonsumsi oleh masyarakat Aceh dan selebihnya sebanyak 359 ribu ton kontribusi untuk kebutuhan pangan nasional.

Pemerintah Aceh sendiri menargetkan produksi padi Aceh pada tahun 2017 mendatang bisa mencapai 2,5 juta ton pertahun. Target itu seiring dengan semakin membaiknya kondisi persawahan di provinsi Aceh.

Hal demikian disampaikan gubernur Aceh Zaini Abdullah pada kegiatan panen raya padi petani program GP3K binaan PT PIM di desa Gani kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (01/09).

Zaini mengatakan untuk mencapai target-target pemerintah Aceh tersebut ia meminta kepada kepala daerah dan seluruh pihak yang terkait dengan program ketahanan pangan di Aceh untuk melakukan sejumlah langkah-langkah strategis seperti mendata kembali lahan terlantar untuk bisa dimanfaatkans ecara maksimal sebagai lahan pertanian atau perkebunan.

“Dengan begitu, langkah ekstensifikasi akan terus kita tingkatkan, di samping program intensifikasi yang sudah berjalan,”lanjutnya.

Selanjutnya mengoptimalkan peran penyuluh pertanian secara maksimal agar pemahaman petani tentang tata cara bercocok tanam lebih ditingkatkan, kemudian persoalan alih fungsi lahan yang semakin tidak terkendali, harus segera ditangani dengan cepat. Bila perlu pemerintah kabupaten/kota bisa mengaturnya dalam qanun.

“Dan kita akan menghadapi berbagai hal seperti pengairan, dimana irigasi yang belum lengkap kita perbaiki, dan ini adalah rencana utama dari pemerintah baik di pusat maupun didaerah, sehingga hasil panen bisa semakin ditingkatkan,”ujarnya lagi.

Zaini juga mengingatkan agar penggunaan bibit unggul kulitas terbaik  dan penanaman secara serentak  diberbagai daerah harus dilaksanakan dengan baik sehingga produksi hasil pertanian juga meningkat. Pemerintah Aceh diakui Zaini  juga akan mengundang investor untuk terlibat dalam usaha ini, agar pertanian di Aceh semakin maju dan punya daya saing yang tinggi

“Seerta keterlibatan lembaga BUMN dan lembaga non pemerintah kita harapkan bisa lebih aktif lagi dalam mendukung gerakan pertanian ini, sehingga semangat para petani semakin meningkat dan produksi pertanian kita akan lebih banyak lagi,”ujar Zaini.

Pada kesempatan itu zaini Juga mengingatkan bahwa sektor pertanian meruapkan sektor utama pencaharian masyarakat Aceh, dari 5,7 juta penduduk Aceh, 70 persen diataranya bekerja disektor tersebut, sementara luas sawah di provinsi Aceh mencapai 347.280 ribu hektar.

“Ini artinya, Aceh adalah kawasan surplus beras yang bisa mendukung ketersediaan pangan nasional. Itu sebabnya sektor pertanian ini menjadi prioritas utama kita mengingat Aceh sangat potensial dikembangkan sebagai kawasan lumbung pangan nasional,”ungkap Zaini. Adv

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads