Ribuan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unayiah) mengikuti Pembinaan Akademik dan Karakter Mahasiswa Baru (PAKARMARU). Kegiatan yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood sejak Sabtu (29/8) itu baru berakhir hai ini, Senin (31/8). Para mahasiswa baru ini adalah mereka yang telah lulus dalam tiga jalur seleksi masuk Universitas yaitu SNMPTN, SBMPTN dan UMB.
Kegiatan PAKARMARU ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru pada kegiatan akademik di kampus, dan karakter yang harus mereka miliki sebagai mahasiswa. Sehingga, para mahasiwa baru ini nantinya bisa lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan akademik di lingkungan kampus. Serta memiliki karakter yang baik dalam proses interaksi di peguruan tinggi.
Rektor Unsyiah, Samsul Rizal dalam sambutannya mengatakan bahwa program studi di Unsyiah ini semuanya sama. Karena setiap disiplin ilmu mempunyai fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, para mahasiswa baru ini harus bersemangat dalam menempuh pendidikannya. Sebab, yang membedakan mereka nantinya hanyalah kecerdasan dan kemampuan untuk bekerja secara profesional. “Kerja keras kalianlah yang menentukan masa depan nantinya,” ujar Rektor.
Rektor juga mengingatkan, bahwa dalam menempuh pendidikan di kampus nanti. Para mahasiswa ini harus menguatkan kedisiplinannya, mandiri dan proaktif. Sebab belajar di kampus tidak sama dengan belajar di sekolah. Apalagi saat ini mereka terpisah dari keluarganya, demi menempuh pendidikan di perguruan tinggi. “Jadi kedisplinan itu memang harus lahir dari diri kalian sendiri,” pesan Rektor.
Apalagi saat ini, Rektor menambahkan, bahwa Unsyiah sedang memasuki fase menuju penguatan pelayanan. Semua ini bertujuan agar Unsyiah bisa menjadi kampus yang lebih inovatif, kreatif dan mandiri. Dan pada tahun 2017 – 2021 Unsyiah harus siap memasuki fase berikutnya yaitu penguatan daya saing internasional. Oleh karena itu, Rektor mengharapkan agar para mahasiswa ini bisa berkontribusi positif dan secara nyata di Kampus.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Kodam Iskandar Muda, Brigjen L. Rudi Polandi menyampaikan materi wawasan nusantara dan cinta tanah air, dengan tema “Peran Pemuda dalam Menghadapi Proxy War dan Bahaya Laten Komunis”. Rudi Polandi mengungkapkan, bahwa TNI sangat mendukung sekali kegiatan pendidikan karakter dan akademik yang dilaksanakan Unsyiah ini.
Menurutnya, berdasarkan data yang ia peroleh bahwa 70 % konflik di dunia berlatar belakang energi. Maka Pembekalan seperti ini sangat penting. Apalagi saat ini Indonesia sedang menghadapi bahaya laten komunis. Seperti yang terjadi pada hari kemerdekaan lalu, yang saat itu banyak beredar symbol-simbol PKI.
Selain itu, Rudi Polandi juga mengungkapkan, bahwa dalam tiga tahun ini ada 21 kasus pembakaran fasilitas kampus. Menurutnya, hal-hal seperti ini tidak perlu terjadi apalagi pelakunya adalah oknum mahasiswa yang semestinya menjadi harapan bangsa. “Oleh Karena itu, kita bertekad bahwa pendidikan mahasiswa sangat berperan dalam ketahanan nasional,” ujarnya.