Pembangunan Masjid Nagan Butuh 40 Ribu Keping Giok

Pembangunan Masjid Giok “Agung” Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, diperkirakan menghabiskan 40 ribu keping ubin terbuat dari batu alam jenis Giok Nefrid yang ditargetkan tuntas pengerjaannya pada 2017.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan, di Nagan Raya Senin mengatakan saat ini pemkab setempat berfokus pada penuntasan masjid dirancang terindah di Asia itu.

“Kalau Masjid Agung terbuat dari Giok Aceh ini terjadi, saya pikir baru pertama di dunia, tidak ada di negara manapun di dunia ini yang sudah membuat masjid dari batu mulia. Kami yakin ini akan menjadi magnet menarik wisatawan manca negara berkunjung ke Nagan Raya,” katanya disela-sela meninjau stan pameran MTQ ke-32 Aceh.

Pria yang akrap disapa TRK ini menyampaikan, Masjid Agung Kabupaten Nagan Raya itu sedang dikerjakan dan kontruksi bangunan akan dilapisi dengan keramik terbuat dari batu giok dengan luas 5.100 meter persegi atau 85×60 meter.

Dia mengatakan, masjid giok tersebut memang bukan hanya menjadi rumah ibadah bagi umat muslim, tetapi diyakini juga akan menjadi icon wisata daerah dan menjadi masjid termegah walaupun dengan ukuran masih sederhana.

Kata TRK, kontruksi bangunan dibalut dengan giok Aceh yang diolah berbentuk keramik berukuran 60×60 meter akan menghiasi dinding dalam dan luar, lantai, menara dan empat kubah menjulang tinggi dengan memancarkan warna hijau dan akan sangat sejuk bila berada didalamnya.

“Rencana kita bukan hanya lantai, tapi semua bagian masjid ini dilapisi Giok Nefrid bewarna hijau, kalau diperkirakan jumlah ton mungkin sulit, tapi kami sudah hitung itu membutuhkan paling kurang 40 ribu keping keramik terbuat dari giok,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, potensi sumber daya alam berbentuk mineral batu-batuan di kawasan Nagan Raya sangat besar, selain itu jenis dihasilkan bernilai ekonomis sangat tinggi dibandingan hasil dari bumi sebagian daerah lain di 23 kabupaten/kota di Aceh.

Raja Keumangan menyampaikan, untuk pembangunan  masjid tersebut disediakan anggaran secara bertahap senilai Rp150 miliar, belum lagi dihitung dengan nilai dari batu giok yang akan diolah oleh pekerja Negara Tiongkok dalam area tambang sekitar 10 hektare.

Dia menjelaskan, saat ini pembangunan kontruksi sedang berjalan, masjid tersebut akan berdiri megah di tengah kawasan pusat perkantoran pemerintah Kecamatan Suka Makmu yang merupakan ibu kota Kabupaten Nagan Raya itu.

“Potensi yang kita miliki bukan hanya batu giok tapi juga banyak batu mulia yang belum tergarap, harapan kita pengelolaan sumber daya alam bentuk mineral batu batuan ini kedepan kita pikirkan dengan baik, disamping juga masyarakat menambah pendapatan dan pemda ada kontribusi PAD,” katanya menambahkan.(antara)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads