Mualem Resmikan Tempat Penampungan Rohingya

Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf meresmikan Integrated Community Shelter (ICS) rohingya di Desa Blang Adoe,  Kecamatan Kuta Makmur, Rabu (12/8).

Shelter  pengungsi Imigran asal Miyanmar Rohingnya ini berjumlah 120 unit dan mampu  menampung 332 pengungsi, dengan fasilitas lengkap seperti klinik kesehatan, ruang belajar, rumah ibadah, taman bermain, Air bersih, dapur umum, MCK, dan lingkungan hijau.

Dalam Sambutan singkatnya Muzakir manaf mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), Komite Nasional Solidaritas untuk Rohingya (KNSR), UN Refugee Agency (UNHCR), International Organization for Migration (IOM) dan seluruh komponen lainya baik dari pemerintah dan masyarakat yang telah berupaya untuk membangun Shelter sementara kapada pera pengungsi Rohingya

“Ini merupakan contoh kecil yang dapat kita lihat bagaimana kita bahu membahu dan saling tolong menolong untuk membantu saudara-saudara kita Rohingya untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak” ujarnya seraya berharap shelter yang sudah dibangun dapat memberikan kenyamanan bagi para pengungsi rohingya.

“Intinya, kita siap membantu semaksimal mungkin siapapun yang membutuhkan pertolongan kemanusian , ” tambahnya

Pada kesempatan tersebut, Wagub juga berharap kepada ACT, KNSR dan lembaga lainya agar dapat membangun shelter kapada pengungsi Rohingya yang berada di Aceh Timur.

Sementara itu, President Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR), Syuhelmaidi Syukur mengatakan, , Shelter yang sudah dibangun adalah shelter yang terbaik yang pernah dibangun. “Dengan diresmikannya shelter ini , masyarakat Aceh dapat menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu untuk membantu saudara-saudara kita yang terdindas dan terdampar di Aceh” ujarnya

“Shelter  yang sudah dibangun merupakan tempat sementara bagi warga rohingya, kedepan kita harap para pengungsi ini  mendapat kepastian hukum dan dapat kembali ke negeri asalnya” jelas Syuhelmaidi
Selain itu lanjutnya, KNSR ingin para pengungsi rohingya nantinya dapat menjadi bagian dari masyarakat Aceh sehingga tidak lagi bergantung dengan bantuan baik dari masyarakat dan pemerintah.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads