Ramadhan Momentum Berhenti Merokok

Konsumsi rokok yang terus meningkat bukan saja mengancam kondisi kesehatan  pria dewasa. Prevalensi atau angka perokok yang terus berubah menyebabkan, kecenderungan perokok mengancam para pelajar di Indonesia termasuk Aceh.

Aceh sebagai provinsi tingkat perokok yang relatif tinggi  harus menghadapi kenyataan yang menyakitkan dalam konsumsi rokok. Data pada Riskesdas (2007), menyatakan bahwa jumlah perokok di Aceh mengalami peningkatan yakni 19 batang rokok/hari.

Oleh karenanya, Center for Tobacco Control Studies (CTCS), sebuah lembaga komunitas antirokok menyerukan puasa rokok mulai  bulan Ramadhan. “Jika saat Ramadhan bisa tahan tidak merokok, seharusnya pada waktu lain juga bisa,” kata Ainal Mardhiah, ketua CTCS dalam siaran pers-nya Rabu (17/06).

Indonesia berada pada peringkat ke-5 dunia dalam hal konsumsi rokok, dengan sepertiga warganya (34%) yakni sekitar 65% pria dan 5 % wanita adalah pengguna tembakau. Mereka juga beresiko tinggi mengalami penurunan kesehatan akibat penyalahgunaan tembakau

“Regulasi yang buruk terhadap pengendalian tembakau di Indonesia sangat bertentangan dengan semangat untuk menekan angka perilaku merokok bagi masyarakat Indonesia,” tambah Andi Tharsia, wakil ketua CTCS.

Lembaga antirokok yang berdiri sejak 4 tahun lalu berkomitmen mendorong Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di seluruh Aceh. Perkumpulan yang bermarkas di Banda Aceh ini akan membantu melakukan advokasi kebijakan larangan merokok.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads