Gubernur Zaini Abdullah meminta Setiap individu untuk terlibat aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana demi keselamatan diri, keluarga, maupun lingkungannya.
Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam sambutan singkatnya yang dibacakan oleh Sekda Aceh Dermawan pada Welcome Party, Bhakti Sosial dan Apel Taruna Siaga Bencana Nasional Tahun 2015.
Kegiatan yang diselenggarakan di lapangan Rindam Isakandar Mudam, Mata Ie ini, dibuka secara resmi oleh Andi ZA Dulung, selaku Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, dan melibatkan 600 Tagana yang merupakan perwakilan Tagana se-Indonesia yang berjumlah, 27.634 orang.
Menurut Gubernur, peran Tagana tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana, tapi juga penting saat pra bencana, terutama untuk kegiatan sosialisasi pengetahuan tentang kebencanaan kepada masyarakat, dan juga saat pasca bencana.
“Sebagai motor penggerak, sudah pasti penguatan kapasitas Tagana mutlak dilakukan,. Salah satu langkah untuk peningkatan kapasitas dan mendekatkan Tagana kepada masyarakat adalah melalui Bhakti Sosial dan Apel Siaga Tagana yang kita selenggarakan setiap tahun di Indonesia,” tambah Zaini.
Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Apel Siaga Tagana tahun ini, Zaini berharap agar Tagana Aceh dapat memanfaatkannya dengan berbagi pengalaman dengan Tagana dari daerah lain, mengingat Aceh letak geografis Aceh yang berada di wilayah rawan bencana.
Selama berada di Aceh, banyak program sosial yang dilaksanakan oleh para Tagana yang merupakan perwakilan tagana se-Indonesia itu, mulai dari kunjungan ke berbagai desa atau gampong di wilayah Kota Banda Aceh, membersihkan Masjid, Meunasah serta fasilitas publik, melaksanakan kegiatan Tagana Goes to School, Tagana Donor Darah dan beberapa kegiatan lainnya.
Sementara itu, Andi ZA Dulung, selaku Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, dalam sambutan singkatnya menjelaskan, sebagai wilayah yang berada di zona yang dikenal dengan istilah Ring of Fire, bencana adalah sebuah kata yang akrab ditelinga masyarakat Indonesia.
Andi menjelaskan, dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan pembahasan tentang kebencanaan di tingkat Internasional, Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki jenis bencana yang sangat komplit.(adv)