Masyarakat Aceh Desak PBB Tindak Tegas Myanmar

Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohing¬ya meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menindak tegas Myanmar karena dinilai telah menindas serta menelantarkan kaum minoritas muslim Rohingya, sehingga mereka meninggalkan negaranya.

Pernyataan itu disampaikan puluhan mas¬sa dari elemen sipil serta berbagai ko¬mu¬nitas dan ormas Islam di Aceh saat meng¬gelar aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa (19/5).

Aksi sebagai bentuk kepedulian masya¬rakat Aceh terhadap etnis Rohingya itu dimulai dengan mengendarai sepeda motor dari depan Masjid Raya Baiturrahman. Mereka membawa spanduk dan poster berisikan tuntutan.

Aksi ini dilakukan setelah terdamparnya ribuan warga etnis Rohingya dan Bang¬la¬desh di perairan Aceh, pekan lalu, yang ke¬mu¬dian dibantu oleh nelayan Aceh. Pe¬ngungsi ini lalu ditampung di Aceh Utara, Kota Langsa dan Aceh Tamiang, karena tidak diterima oleh negara lain seperti Malaysia dan Thailand.

“Oleh karena itu kita meminta masya¬rakat Aceh bisa memberi bantuan kepada me¬reka, apalagi membantu sesama mus¬lim,” kata Tuanku Muhammad, yang me¬wakili KAMMI Aceh, dalam orasinya.

Dia juga meminta untuk sementara Pe¬merintah bisa menampung ribuan orang etnis Rohingya itu karena kalau dikem¬bali¬kan ke negaranya Myanmar, mereka dikha¬watirkan akan mendapat perlakuan tidak seba¬gaimana mestinya dari Pemerintah Myanmar sendiri.

“Kita minta seluruh masyarakat dunia peduli terhadap mereka,” tegasnya.

Begitu juga disampaikan masyarakat Tionghoa di Aceh yang menyatakan bahwa mereka bersedia membantu menyelesai ma¬sa¬lah yang dihadapi etnis Rohingya.

“Kita siap mengawal mereka, bukan ha¬nya mengimbau. Keluarga besar kita siap membangun dan mengendalikan situasi, supaya masyarakat Myanmar mau meneri¬ma mereka,” kata Ketua Umum Hakka Aceh, Kho Khie Siong, dalam orasinya.

Sementara itu Koordinator Lapangan, Dar¬lis mengatakan, aksi ini merupakan ben¬tuk kepedulian masyarakat Aceh terhadap etnis Rohingya yang tertindas di negaranya.

Pihaknya sangat menyayangkan sikap Pemerintah Myanmar yang membiarkan mereka terlantar di lautan. “Untuk itu kita mendesak PBB menindak secara tegas Pe¬merintah Myanmar karena mereka merupa¬kan warga negara yang sah,” tegasnya.

Selain itu, katanya, dalam kepedulian ter¬hadap warga etnis Rohingya dan Bang¬ladesh yang saat ini berada di Aceh Utara dan Langsa, Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya juga mendirikan posko ban¬tuan bagi pengungsi di Taman Ratu Safiatuddin di Anjungan Kota Langsa.(analisa)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads