Industri rumah tangga di Aceh, khususnya bidang kerajinan diharapkan dapat bersaing di pasar Nasional bahkan Internasional.
Hal tersebut di sampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranas) Aceh, Hj. Niazah A. Hamid dalam kunjungannya ke Desa Kerajinan di Gampong Dayah Daboh, Montasik, Aceh Besar, Rabu (13/5).
“Semoga mutu kerajinan Aceh semakin baik dan tidak kalah bersaing dipasar Nasional maupun Internasional,” harap Ummi Niazah. Melalui kesempatan tersebut, Isteri Gubernur Aceh yang akrab disapa Ummi Niazah, mengunjungi delapan rumah sentra kerajinan tas bordir khas Aceh di Dayah Daboh Montasik.
Niazah menambahkan, produksi kerajinan Aceh memiliki potensi yang sangat baik dan jika dapat kita kembangkan bukan hanya mampu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan rakyat, tapi juga mampu menarik minat masyarakat nasional, bahkan Internasional untuk melirik dan berinvestasi di Aceh.
“Kita harus terus melakukan upaya dalam mengembangkan produk kerajinan aceh agar bisa menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean yang semakin dekat, saya harap rakor ini membahas segala isu-isu penting terkait.
Untuk Permodalan, Ummi Naziah berharap agar tidak bertumpu pada dana APBA dan APBK dalam pembinaan pengrajin, “banyak sumber dana lain yang dapat kita manfaatkan, salah satunya Dana CSR dari BUMN /BUMD, maupun perusahaan lainnya yang beroperasi di Aceh’’
Terkait dengan pelaksanaan Dekranas Award, yaitu kompetisi produk kerajinan unggulan tingkat internasional. Naziah berharap agar Dekranasda Aceh dan Dekranasda Kabupaten/Kota dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan tersebut, dengan terus berbenah dan mengembangkan produk unggulan daerah masing-masing.
“Kegiatan ini penting untuk kita semarakkan, sebagai barometer penilaian dan apresiasi serta pengakuan terhadap kualitas terbaik dari produk kerajinan di Indonesia, khususnya Aceh” ungkapnya.