Saat ini Indonesia memiliki 19 pintu masuk utama wisatawan mancanegara, namun sayangnya dari 19 pintu masuk itu tidak satupun daerah di Aceh termasuk didalamnya.
Pemerintah Aceh diminta untuk memperbaiki infrastruktur , meningkatkan kebersihan dan sanitasi serta promosi kawasan-kawasan yang menjadi destinasi wisata.
Hal demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Indroyono Soesilo pada Rapat Kerja Gubernur se Sumatera di Banda Aceh, Rabu (13/05).
Indroyono mengatakan dari 19 pintu masuk tersebut beberapa diantaranya berada di pulau Sumatera seperti Batam, Pekan Baru, Medan dan Padang. Sedangkan Aceh diakuinya belum termasuk.
Namun demikian menurutnya Aceh berpeluang untuk masuk, khususnya Sabang dan Banda Aceh yang memiliki sejumlah situs-situs yang menjadi pusat perhatian wisatawan mancanegara.
”Aceh belum masuk, oleh karena itu infrastrukturnya harus diperbaiki, kebersihan dan sanitasi ditingkatkan karena Aceh punya Sabang sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, ini kesempatan untuk dikembangkan, termasuk Banda Aceh juga punya beberapa situs yang orang dunia ingin melihat dan ini bisa kita garap kedepan,”ujarnya.
Indroyono menambahkan Indonesia memiliki potensi besar di bidang pariwisata akan tetapi pemerintah daerah melalui pihak terkait harus memetakan kembali lokasi-lokasi tujuan wisatawan sehingga bisa dibuat lebih menarik.
”Lokasi-lokasi itu yang harus dioptimalkan, harus dibuat menarik sehingga wisatawan bisa berlama-lama disitu,”ujarnya.
Indroyono menyebutkan Aceh harus mengoptimalkan keberadaan pulau Sabang dan Pulau Aceh yang merupakan bagian dari kawasan pelabuhan bebas dan perdagangan bebas. Diakuinya Sabang masih membutuhkan pembangunan Hotel dan resource sehingga wisatawan bisa nyaman di pulau kilometer nol Indonesia tersebut.